KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Kota Pasuruan tidak main-main dalam menekan angka stunting. Berbagai upaya terus gencar dilakukan. Salah satunya, program bertajuk Grebek Stunting (Gerakan Bersama Stop Stunting) yang digelar secara serentak di seluruh kelurahan di Kota Pasuruan, Senin (7/8).
Grebek Stunting merupakan terobosan yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan dengan menyertakan beberapa dinas terkait untuk memberikan bantuan makanan bernutrisi bagi anak di bawah lima tahun yang berpotensi mengalami masalah stunting.
Baca Juga: Dispendikbud Kota Pasuruan Gelar Apresiasi Merdeka Belajar Tingkat SD dan SMP 2024
Nantinya, setiap pekan para penerima tambahan makanan bernutrisi ini akan memperoleh bantuan hingga akhir tahun atau kurang lebih sebanyak 18 kali. Sejumlah makanan tambahan seperti ikan, susu, telur, dan sayur mayur diberikan dengan harapan dapat memperbaiki gizi balita yang rawan stunting.
Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf berkesempatan untuk memantau langsung kegiatan Grebek Stunting di Kelurahan Purworejo. Tak sendirian, wali kota yang akrab dipanggil Gus Ipul juga didampingi oleh istri sekaligus Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pasuruan, Fatma Saifullah Yusuf yang selama ini dikenal memiliki semangat juang tinggi dalam upaya percepatan penurunan angka stunting.
Menurut data yang dihimpun oleh diskominfotik, kelurahan yang menjadi menjadi daerah tertinggi untuk pemetaan anak yang berpotensi stunting adalah Purworejo dengan jumlah 99 anak.
Baca Juga: Raih Penghargaan Kota Informatif, Pemkot Pasuruan Buktikan Komitmen Wujudkan Kota Terbuka
Sedangkan pada tingkat kecamatan, Panggungrejo menjadi kecamatan dengan pemetaan anak stunting tertinggi dengan jumlah 603 anak. Secara keseluruhan sebanyak 1.516 anak di Kota Pasuruan berpotensi stunting.
“Hari ini kita, pemkot, dibantu oleh PKK meluncurkan grebek stunting. Kita ingin anak-anak di Kota Pasuruan tumbuh kembangnya normal,” ujar Gus Ipul saat menyapa ibu-ibu di Purworejo yang saat itu membawa serta anak-anaknya.
Wali Kota Pasuruan menambahkan penurunan angka stunting perlu ditanggung bersama-sama oleh seluruh pihak. Ia menyebut tidak bisa hanya bertopang pada dinas kesehatan dalam memecahkan permasalahan stunting ini.
Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Pemkot Pasuruan Gelar Upacara
“Kita perlu bergandeng tangan, perlu kolaborasi, tidak hanya instansi terkait namun butuh peran serta ibu-ibu sekalian yang sedang memiliki anak kecil yang usianya dibawah 5 tahun dan berpotensi stunting,” ucapnya.
Gus Ipul menyebut, ibu-Ibu yang buah hatinya berpotensi stunting memiliki peran yang besar terkait pola asuh. Menurutnya, selain kurangnya nutrisi anak, stunting juga diperparah dengan pola asuh orang tua yang kurang benar.
“Untuk mengawal target penurunan angka stunting ini, selain asupan nutrisi yang cukup, juga butuh kesadaran orang tua dalam menerapkan pola asuh yang nantinya akan didampingi dan dibimbing oleh para kader kesehatan serta pengurus RT / RW terkait,” imbuhnya.
Baca Juga: Kota Pasuruan Perkuat Komitmen Antikorupsi lewat Sosialisasi dan Pakta Integritas DPRD
Pada acara tersebut Fatma Saifullah Yusuf selaku Ketua TP PKK Kota Pasuruan juga turut serta memberikan arahan dan pembinaan bagi Ibu-Ibu yang pagi itu mendapatkan bantuan. Fatma, begitu Ia akrab disapa berpesan, jika gizi anak tidak dibenahi sejak dini, maka dikhawatirkan memiliki dampak buruk pada kesehatannya saat dewasa.
“Saat ini banyak remaja sudah terkena hipertensi, penyakit jantung, dan penyakit lain. Ini salah satunya merupakan pengaruh makanan yang dikonsumsi. Oleh karena itu, yang pertama dilakukan adalah sejak kecil rajin makan makanan bergizi, seimbang, dan beragam. Jangan lupa hindari junk food,” pesan Fatma.
Acara ditutup dengan gerakan makan telur bersama sebagai simbolisasi konsumsi makan makanan bernutrisi. (par/git)
Baca Juga: Pemkot Pasuruan Meriahkan Hari Ikan Nasional dengan Lomba Masak dan Senam Gemarikan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News