Tangani Stunting, DP3AKB Ngawi Sebut Perlu Peran dari Stakeholder Lain

Tangani Stunting, DP3AKB Ngawi Sebut Perlu Peran dari Stakeholder Lain Kepala DP3AKB Kabupaten Ngawi, Nugrahaningrum.

NGAWI, BANGSAONLINE.com - Berdasarkan hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI), Kabupaten Ngawi berada di prevalensi 28,5 persen. Akan tetapi, berdasarkan informasi status gizi berdasarkan individu yang menggunakan sistem aplikasi online Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGBM) per Maret 2023 12.21 persen.

Dengan perbedaan yang terjadi dari Dinas Pemberdayaan Perlindungan Perempuan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Ngawi untuk melakukan tindakan mengacu pada e-PPGBM. Dengan alasan, untuk e-PPGBM merupakan data dari total coverage balita yang ditimbang secara massif di posyandu.

Baca Juga: Tampung Masukan Masyarakat, Pemkab Ngawi Gelar Forum Konsultasi Publik Penyusunan SPP

"Untuk action kerja kita mengacu pada e-PPGBM yang artinya total coverage semua balita yang ditimbang setiap posyandu," jelas Nugrahaningrum, Kepala , Selasa (29/8/2023).

Ia juga mengatakan, dari data untuk kasus Stunting, telah dilakukan pendampingan melalui tim pendampingan keluarga (TPK).

Sedangkan TPK sendiri, terdiri dari bidan desa, kader PKK dan kader dari DP3AKB yang secara rutin melakukan pendampingan pada kasus Stunting.

Baca Juga: Permintaan Dispensasi Nikah Dini Meningkat, PA Magetan Lakukan Langkah ini

Menurutnya, kasus stunting ada beberapa kasus, mulai dari pernikahan anak hingga perkembangan dari seorang anak yang diketahui mengidap anemia.

"Jadi faktor penyebab stunting ada beberapa contoh penyakit penyerta. Sehingga dari pendamping ini harus jeli penyebab dari Stunting yang terjadi," terangnya.

Ia mengatakan, pihaknya akan bermitra dengan pihak sekolah, terutama guru BP yang ada. Sebab, wanita mulai pertama kali mendapatkan menstruasi perlu pendampingan.

Baca Juga: Sampah di TPS Desa Dadapan Numpuk, ini Kata DPPTK Ngawi

Sehingga, untuk program jangka panjang remaja putri akan menjadi sasaran garapan dari DP3AKB.

Hal tersebut, menurutnya, remaja putri yang sedang mendapatkan usia subur merupakan salah satu kantong Stunting.

"Untuk jangka panjang kita akan melakukan pendampingan pada remaja putri yang baru mendapatkan menstruasi," tegasnya.

Baca Juga: Tekan Angka Pengangguran, DPPTK Gelar ‘Ngawi Job Fair 2024’

Sehingga pada tahun 2024, akan tercapai target e-PPGBM 14 persen.

"Untuk tahun 2024 kita upayakan angka 14 persen," pungkasnya. (nal/sis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO