JEMBER, BANGSAONLINE.com - Keluarga penerima manfaat (KPM) bantuan beras cadangan dari pemerintah di Kabupaten Jember mengalami penurunan. Saat ini jumlah penerima bantuan beras cadangan 211 ribu KPM, dari sebelumnya sebanyak 217 ribu KPM.
Hal itu disampaikan Sekretaris Daerah Jember Hadi Sasmito saat menyerahkan bantuan secara simbolis di Kantor Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, Senin (11/9/2023). "Turun sekitar 2 persen," ujar Hadi.
Baca Juga: Hadir di Kampanye Akbar, Irwan Setiawan Ajak Menangkan Khofifah-Emil
Ia mengungkapkan ada beberapa faktor penyebab menurunnya jumlah KPM. Yakni karena ada kesalahan data warga miskin dalam proses verifikasi, serta juga karena KPM berhasil mandiri dampak dari keberhasilan program pengentasan kemiskinan.
"Penurunan itu artinya positif, bahwa upaya pengentasan kemiskinan terbukti. Selain verifikasi KPM supaya penyaluran bantuan tepat sasaran. KPM turun bukan berarti mengurangi hak warga miskin, tapi memang sudah berkurang jumlah yang berhak," ujar Hadi.
Dalam kesempatan ini, Hadi mewanti-wanti siapa pun, termasuk petugas penyalur bantuan, agar tidak melakukan pungutan liar (pungli). Sebab, beras tersebut merupakan hak warga miskin.
Baca Juga: Seribu Massa SSC di Jember Nyatakan Dukung Khofifah-Emil
Kepada 211 ribu KPM itu, masing-masing diberi bantuan beras seberat 10 Kg. Kualitas beras kategori medium dari Badan Urusan Logistik (Bulog).
Sementara Kepala Bulog Jember Ari Hardiono mengatakan beras yang dibagikan sudah dikemas dalam plastik untuk memudahkan warga yang menerima. Ari mengatakan bantuan ini disalurkan tiga kali penyaluran dalam setahun. Untuk bulan September ini merupakan penyaluran tahap II.
"Tiap bulan kami menyalurkan sekitar 2.100 ton selama 3 bulan, karena tiap KPM mendapat 10 Kg," katanya.
Baca Juga: DPPTK Ngawi Boyong Perwakilan Pekerja Perusahaan Rokok untuk Ikuti Bimtek di Jember
Disamping bantuan beras cadangan, Bulog juga berupaya menstabilkan harga melalui operasi pasar murah dan menjual beras dengan harga terjangkau.
"Sasaran kami 11 pasar tradisional melalui 42 kios yang berasnya disuplai tiap minggu per kios 2 ton," beber Ari.
Sementara itu, Lurah Mangli, Deni Hadiatullah, menyampaikan teknis penyaluran beras dilakukan melalui perangkat RT dan RW. Mereka mendistribusikan beras dengan mengacu pada data resmi Dinas Sosial Jember.
Baca Juga: Bansos Beras Diharapkan Lanjut, Presiden Jokowi Janji Akan Bisiki Prabowo
"Untuk Kelurahan Mangli berkesempatan penyaluran perdana di tahap II ini. Ada sekitar 523 KPM yang berhak menerima beras bantuan," ucapnya.
Asmani, salah seorang warga, mengatakan dirinya rutin memperoleh bantuan beras sejak pandemi Covid-19 melanda beberapa tahun lalu.
"Ya berasnya itu cukup membantu keluarga kami. Semenjak ada Covid-19 dulu itu diberi bantuan terus," tuturnya. (aji/yud/rev)
Baca Juga: 5 Kendaraan Terlibat Kecelakaan Beruntun di Jember
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News