Pemerhati Lingkungan di Tuban Komentari Penanganan Lahan Proyek GRR

Pemerhati Lingkungan di Tuban Komentari Penanganan Lahan Proyek GRR Pengelola Mangrove Center Jenu, Ali Mansur.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Peristiwa kebakaran di sebagian lahan Grass Root Rifenery (GRR) di Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu yang terjadi pada beberapa hari lalu mendapat respon dari pemerhati lingkungan.

Salah satunya dari Pengelola Mangrove Center Jenu, Ali Mansur. Menurutnya, peristiwa kebakaran yang terjadi sampai tiga kali itu merupakan murni musibah. Apalagi saat ini memang musim kemarau sehingga banyak kejadian kebakaran.

Baca Juga: Rektor IIKNU Tuban Pastikan Kesiapan Lulusan Profesi Bidan dan Ners

"Memang kemarin ada kebakaran lagi tapi kecil. Dan alhamdulilah Tim Damkar dengan sigap bisa memadamkan. Namun, perlu menjadi catatan bagi perusahaan dan pihak-pihak terkait jangan sampai hal itu terjadi lagi," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Senin (11/9/2023).

Alumnus Universitas Sunan Bonang itu menambahkan, pihak perusahaan GRR bersama berbagai stakeholder sudah baik dalam menangani kebakaran tersebut. Namun, karena di lahan itu banyak yang kering mulai tanaman jati, rumput, bongkahan kayu jati hingga semak belukar, maka pihak perusahaan tetap terus siaga.

"Pihak pertamina sangat luar biasa. Termasuk tim pemadam dari pemkab hingga perusahaan-perusahaan lain serta masyarakat juga luar biasa. Sehingga, api bisa dipadamkan meski butuh waktu yang agak lama," bebernya.

Baca Juga: Warga Enggan Dievakuasi, Dandim Tuban Siagakan Prajurit TNI Bantu Warga Terdampak Banjir

Saat disinggung mengenai antisipasi kebakaran terulang kembali, Ali menuturkan, memang di lahan yang terbakar itu akan digunakan sebuah bangunan sesuai site plan perusahaan. Oleh sebab itu, setelah nantinya bangunan sudah berdiri baru ada green belt-nya dan semua itu tergantung perusahaan. Tetapi, pada intinya pemerhati lingkungan tetap minta agar perusahaan terus memikirkan penghijauan.

"Selain membuat kesepakatan agar tidak terulang lagi, kami juga meminta kepada perusahaan ahar tidak merusak lingkungan dan selaku menjaga lingkungan," imbuhnya.

Disisi lain, GRR hingga saat ini dinilai masih peduli dengan lingkungan. Hal itu terbukti pihak GRR telah melakukan penanaman 20 ribu lebih pohon cemara dan mangrove serta tanaman buah di Desa Mentoso, Kecamatan Jenu. Tak hanya itu, pihak GRR juga melakukan penanaman serupa sekitar 2.800 di sekitar Bukit Wilis Kecamatan Jenu. Positifnya lagi pihak perusahaan tak hanya sekedar menanam, tapi juga dipelihara dan memonitoring perkembangannya setiap bulan hingga pohonnya jadi besar.

Baca Juga: Hakim PN Tuban Vonis Penebang Kayu Jati Milik Perhutani 10 Bulan dan Denda Rp500 Juta

"Dan alhamdulillah lahan yang sudah ditanami pohon tersebut rencananya lagi dibuat Desa Wisata," papar Ali.

Sementara itu, sebelumnya terjadi kebakaran di sebagian lahan GRR sekitar kurang lebih 30 hektar. Kobaran api bisa dipadamkan setelah pihak GRR dibantu tim pemadam kebakaran dari Damkar Kabupaten , PLTU Tanjung Awar-awar dan damkar dari berbagai perusahaan yang di Kabupaten . (gun/sis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO