MALANG, BANGSAONLINE.com - Gubernur Khofifah meresmikan sekaligus meluncurkan Malang Creative Center (MCC), Jumat (22/9/2023). Agenda tersebut ditandai dengan penekanan tombol pada layar LED dan penandatanganan prasasti digital yang dilakukan gubernur bersama Wali Kota Malang, Sutiaji, Sesditjen IKM, dan Aneka Kementerian Perindustrian RI, serta Sekdakot Malang.
MCC yang mengangkat tagline ‘Creative Culture Ambience’, dan digagas Pemkot Malang itu digadang-gadang menjadi pusat aktivitas para pelaku industri kreatif yang bertujuan memberdayakan, serta mengembangkan SDM dengan segala fasilitas penunjang yang disediakan. Gedung 8 lantai ini cukup istimewa lantaran memiliki konsep replika Candi Badut yang merupakan candi tertua di Jawa Timur.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
Gubernur optimis MCC akan menjadi wadah bagi para pengembangan pelaku ekonomi kreatif untuk bertumbuh, berjejaring, dan bertukar informasi. Sekaligus menjadi bagian penting dari sebuah ikhtiar untuk membangun ekonomi kreatif yang mengangkat kearifan lokal, nasional maupun global.
"Dengan adanya ekosistem ekonomi kreatif yang berfokus pada kegiatan dan industri yang menggabungkan kreativitas, inovasi, keahlian, dan nilai budaya, maka akan menghasilkan produk yang memiliki nilai tambah sosial, budaya dan ekonomi," ujarnya.
"Kreativitas, inovasi dan produktivitas ini adalah kunci bagaimana kita bisa membangun pertumbuhan ekonomi secara inklusif. Semakin tumbuh ekonominya, semakin berkurang Tingkat Pengangguran Terbuka sehingga makin sejahtera masyarakatnya," imbuhnya.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Menurut dia, untuk mengembangkan ekonomi kreatif dibutuhkan sinergi antara pelaku industri kreatif , pemerintah, pendidikan, media, swasta dan lembaga keuangan (hexahelix) untuk mengembangkan potensi ekonomi kreatif tersebut. Untuk itu, dengan adanya MCC diharapkan akan tumbuh ide-ide luar biasa dalam mendukung penguatan kolaboratif ekonomi kreatif di Kota Malang dan sekitarnya.
"Ini menjadi inisiatif yang luar biasa dalam membangun ekosistem ekonomi kreatif di Malang Raya. Dengan adanya MCC kami berharap para pelaku ekonomi kreatif bisa terfasilitasi dengan baik. Mereka bisa saling berkolaborasi dan bertumbuh bersama dan berkontribusi dalam membangkitkan ekotif lebih masif," katanya.
Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024
Khofifah mengatakan bahwa berdasarkan data dari Sekretaris Badan Strategi Kebijakan Luar Negeri Kemenlu RI, Jawa Timur memiliki pelaku ekonomi kreatif berkemampuan tinggi. Hal ini terbukti dari kontribusinya terhadap ekonomi kreatif nasional dengan capaian 20,85 persen, lebih tinggi dari capaian nasional di angka 14 persen. Jawa Timur memiliki potensi ekonomi kreatif yang cukup besar, terutama untuk sub sektor kuliner sebesar 74,07 persen, fesyen sebesar 14,41 persen, dan kriya sebesar 7,25 persen.
"Ini menjadi gambaran bahwa ekonomi kreatif saat ini menjadi kekuatan ekonomi baru. Apalagi saat ini gig economy sedang menjadi tren di berbagai negara," ucapnya.
Gubernur menilai, dengan semakin maraknya perkembangan teknologi digital, maka di masa mendatang subsektor Ekonomi Kreatif yang berbasis teknologi akan semakin meningkat peranannya, seperti subsektor film, Animasi & Video, Aplikasi dan Permainan Interaktif.
Baca Juga: Sholawatan Bersama Habib Syekh, Khofifah Ajak Generasi Muda Tingkatkan Prestasi dan Jauhi Narkoba
"Pertumbuhan Ekonomi Kreatif di masa mendatang akan sangat dipengaruhi oleh inovasi dan kreativitas dari pelaku usaha industri. dukungan infrastruktur dan teknologi, Serta adanya kolaborasi dan sinergi antar pelaku usaha industri," paparnya.
Pengembangan ekosistem ekonomi kreatif di Malang ini, lanjut Khofifah, didukung dengan adanya rencana dari King's College University, kampus berperingkat 37 dunia yang akan membuka kampusnya di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Singhasari Malang. Ada tiga program studi master degree yang akan dibuka yakni digital marketing, digital media, dan creative industry.
"Insya Allah September tahun depan sudah berjalan. Tentunya ini menjadi bagian dari penguatan tumbuhnya pelaku ekotif dan industri kreatif yang ada di Malang Raya ini. Berseiring dengan adanya MCC," tuturnya.
Baca Juga: Di Sidoarjo, Khofifah Ajak Sukseskan Pilkada Serentak 2024 dengan Damai dan Senang
Tidak hanya itu, gubernur menceritakan, beberapa waktu lalu saat Duta Besar (Dubes) Uni Emirat Arab (UEA) untuk Indonesia dan ASEAN, Abdulla Salem Aldhaheri berkunjung ke Grahadi, dirinya membahas potensi kerjasama beasiswa bagi siswa Jatim ke UEA di bidang Artificial Intelligence (AI). Proposal pengajuan beasiswa terkait AI ke Pemerintah UEA ini juga disampaikan dalam bisnis forum di Jakarta kemarin.
"Semoga proposal beasiswa ke Universitas MBZ (Mohammed Bin Zayed) terkait Artificial Intelligence ini semoga diterima. Kalau proposal ini diterima, insyaAllah November mendatang akan ada penandatanganan MoU di Dubai, UEA. Mohon doa semuanya," pungkasnya.
Sementara itu, Sutiaji menyebutkan bahwa MCC ini berkonsep dari komunitas untuk komunitas dan diyakini akan menyuburkan ekosistem kreatif untuk 17 subsektor ekraf di Malang dan Jatim. Ia beranggapan, MCC ini bukan cuma desain gedung yang digarap oleh komunitas kreator di Malang, tetapi pengelolaannya juga akan diserahkan kepada komunitas pelaku industri kreatif.
Baca Juga: Direksi dan Karyawan Sekar Laut Sidoarjo Kompak Dukung Khofifah, Disebut Cagub Paling Ngayomi
"Saya meminta gedung ini diolah oleh teman-teman komunitas sendiri karena mereka adalah ahlinya. Nilai manfaatnya ini luar biasa sekali. Ini bisa menjadi kekuatan kita semua untuk 17 subsektor ekonomi kreatif yang ada di Jawa Timur dan Malang sendiri," katanya. (dev/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News