PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Gelaran East Java Tourism Award (EJTA) 2023 di Taman Chandra Wilwatikta Kabupaten Pasuruan dihadiri Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Selasa (31/10) malam.
EJTA merupakan bentuk penghargaan dan apresiasi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim kepada para pelaku dan pengelola destinasi pariwisata di Jawa Timur.
Baca Juga: Warga Jatim Berjubel Hadiri Kampanye Terakhir Khofifah-Emil, Kiai Asep: Menang 70 %
Pada EJTA 2023 kembali dipilih daya tarik wisata berdasarkan klasifikasi wisata budaya, wisata buatan, dan wisata alam dalam pengelolaan pemerintah kabupaten/kota, pengelola swasta, hingga pengelola kelompok masyarakat.
Secara khusus, mantan Menteri Sosial RI mengapresiasi pelaksanaan EJTA. Menurutnya, EJTA akan bisa mendorong semangat kreatifitas para pelaku pariwisata di Jawa Timur. Sehingga, akan memacu peningkatan kunjungan wisatawan baik nusantara maupun mancanegara ke Jatim serta bisa memajukan daya saing pariwisata Jatim.
"Kita optimis gelaran ini akan memacu semangat para pelaku pariwisata di Jawa Timur sehingga bisa mengungkit potensi pariwisata di Jatim. Terlebih, karena sektor pariwisata Jatim memiliki daya tarik yang luar biasa," katanya.
Baca Juga: Dukungan Para Pekerja MPS Brondong Lamongan untuk Menangkan Khofifah di Pilgub Jatim 2024
Gubernur Khofifah menjelaskan, pemerintah pusat menargetkan sebanyak 238 juta pergerakan kunjungan wisatawan nusantara ke Jatim. Dimana, berdasarkan BPS pada 2023 Semester I, pergerakan wisatawan nusantara di Jawa Timur sebanyak 116.702.646.
"Alhamdulilah, angka ini cukup membanggakan karena merupakan yang tertinggi di Indonesia. Semoga lewat berbagai upaya yang kita lakukan akan mempercepat pencapaian target kunjungan wisnus ke Jawa Timur," ujarnya.
Gubernur Jatim menambahkan, semakin banyak wisatawan yang berkunjung, maka akan menumbuhkan geliat perekonomian di Jawa Timur. Apalagi kunjungan wisatawan akan memberikan multiplier effect pada banyak hal, seperti akomodasi yakni hotel/penginapan, persewaan kendaraan atau transportasi publik, hingga usaha makanan dan minuman.
Baca Juga: Blusukan di Pasar Sidoharjo Lamongan, Khofifah akan Tutup Kampanye di Jatim Expo
Lebih lanjut dijelaskan, Pemprov Jatim terus melakukan sejumlah upaya untuk menarik wisatawan ke Jawa Timur. Mulai pengembangan infrastruktur dan aksesibilitas baik laut, darat dan udara. Serta peningkatan fasilitas kepariwisataan seperti hadirnya hotel, restoran bersertifikasi dengan berstandar tinggi, serta peningkatan atraksi wisata.
Atraksi yang dimaksud bisa dalam bentuk penambahan daya tarik wisata. Berdasarkan data Disbudpar Jawa Timur, Jatim memiliki 596 desa wisata dan 1.368 daya tarik wisata pada 2023. Tak hanya itu, pada (27/8) lalu, 8 desa wisata di Jatim memperoleh penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) dari Kemenparekraf dari 75 desa di se-Indonesia.
Angka tersebut merupakan yang terbanyak. Bahkan Desa Wisata Ketapanrame di Kabupaten Mojokerto berhasil mendapatkan predikat Desa Wisata Terbaik pada gelaran ADWI tersebut.
Baca Juga: Survei Poltracking Terbaru, Khofifah-Emil Melejit Tinggalkan Risma-Hans dan Luluk-Lukman
"Seminggu lalu saya ke sana dan bertanya pada sebagian warga yang merupakan ibu-ibu apakah mereka punya saham di Desa Wisata Ketapanrame, dan mereka menjawab iya. Mereka punya saham rata-rata Rp10 juta dengan kontrak tanda tangan untuk 15 tahun. Setiap bulan mereka mendapat antara 15-20% dari sahamnya," urainya.
"Kenapa 15 tahun, kalau nanti ada proses pergantian kepala desa supaya ada saham yang tetap bisa menggerakkan seluruh wisata di sana," imbuhnya.
Tidak hanya itu, ia juga mencontohkan seperti Desa Wisata Pujon Kidul yang sudah mempunyai sekitar 1.800 orang tenaga kerja. Serta Desa Wisata Setigi Gresik yang mampu memberikan beasiswa S1 dari sumber pendapatannya.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
"Artinya, pengembangan desa wisata di Jawa Timur sesungguhnya bisa menjadi sumber bagaimana penyejahteraan masyarakat, peningkatan pendidikan masyarakat, serta kemandirian masyarakat secara bertahap. Itulah yang kita sebut Dewi Cemara atau Desa Wisata Cerdas Mandiri Sejahtera, rakyatnya cerdas mandiri dan sejahtera," katanya.
Selain dalam bentuk daya tarik wisata, terang Gubernur Khofifah, upaya lain yang dilakukan Pemprov Jatim untuk menarik minat kunjungan wisatawan adalah melalui pelaksanaan event pariwisata, kebudayaan, dan ekonomi kreatif. Berdasarkan data per 1 september 2023 event kebudayaan dan parekraf di Jatim telah mencapai 810 kegiatan.
Bahkan, terdapat delapan event di Jawa Timur yang masuk ke dalam Kharisma Event Nusantara (KEN) 2023. Dimana dua dari 8 event tersebut merupakan sepuluh event terbaik nasional. Angka tersebut merupakan yang tertinggi seluruh Indonesia.
Baca Juga: Survei ARCI: Khofifah-Emil Dominan di Mataraman
Di akhir, gubernur perempuan pertama Jawa Timur juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bersama-sama, berkolaborasi dan bersinergi memajukan sektor pariwisata di Jatim. Mulai dari tingkat desa, kelurahan, wali kota/bupati, privat sektor dan pihak-pihak lainnya.
"Terima kasih lurah, kepala desa, bupati/wali kota, privat sektor yang telah memberikan dedikasinya. Tolong dijaga sebagai kekuatan struktural dan kultural. Kenapa struktural karena harus dijaga oleh pemerintah daerah. Kemudian kultural kita harus menghargai ada peninggalan sejarah luar biasa yang dimiliki oleh Indonesia," pungkasnya.
Pada kesempatan ini, orang nomor satu di lingkungan Pemprov Jatim itu turut menyerahkan penghargaan EJTA 2023 yang terbagi dalam sembilan kategori. Yakni Kategori Daya Tarik Wisata Alam Pengelola Pemerintah direbut Pemandian Cangar Kota Batu, Wisata Sawah Sumber Gempong Kabupaten Mojokerto meraih Kategori Daya Tarik Wisata Alam Pengelola Kelompok Masyarakat.
Baca Juga: Siap Jadikan Jawa Timur Sebagai Gerbang Baru Nusantara, Khofifah-Emil Ajak Sukseskan Pilkada 2024
Selanjutnya pada kategori Daya Tarik Wisata Alam Pengelola Swasta diraih Wana Wisata Pantai Midodaren Tulungagung, Museum Sunan Giri Gresik meriah Daya Tarik Wisata Budaya Pengelola Pemerintah, Daya Tarik Wisata Budaya Pengelola Kelompok Masyarakat disabet Heritage Kebungson Heart of Bandar Grissee-Kampung Lawas Kebungson Gresik.
Kemudian, Museum Panji Kabupaten Malang merebut Kategori Daya Tarik Wisata Budaya Pengelola Swasta, Kategori Daya Tarik Wisata Buatan Pengelola Pemerintah direngkuh Monumen Simpang Lima Gumul Kabupaten Kediri, Wisata Maslahat Pantai Kelapa Tuban meraih Kategori Daya Tarik Wisata Buatan Pengelola Kelompok Masyarakat, dan Kategori Daya Tarik Wisata Buatan Pengelola Swasta diraih Lembah Tumpang Resort Malang, Kabupaten Malang.
Selanjutnya, Gubernur Jatim Khofifah turut menyerahkan sertifikat penetapan 12 Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) nasional asal Jawa Timur. Sertifikat dari Kemendikbudristek RI ini diserahkan kepada bupati/wali kota di Jatim. Serta penyerahan secara simbolis penetapan 5 cagar budaya nasional dari Jawa Timur.
Baca Juga: Sholawatan Bersama Habib Syekh, Khofifah Ajak Generasi Muda Tingkatkan Prestasi dan Jauhi Narkoba
Serta turut dilakukan penyerahan bantuan TV interaktif kepada 5 desa wisata berprestasi, yaitu Desa Wisata Keling di Kabupaten Kediri, Situbondo pada Desa Wisata Klatakan, Lumajang dengan Desa Wisata Ranupani, Desa Wisata Edelweis Wonokitri di Kabupaten Pasuruan, dan Sumenep dengan Desa Wisata Aeng Tong-Tong. (dev/git)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News