TUBAN, BANGSAONLINE.com - Setelah panen raya padi varietas inpari 50, Gubernur Khofifah juga melakukan penanaman padi varietas inpari 32 di Desa Karang Tinoto, Kecamatan Rengel, Tuban, Rabu (1/11/2023). Saat itu, ia didampingi Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky; Kepala Dinas Pertanian Jatim, Dydik Rudy Prasetya, serta Forkopimda setempat.
Keseluruhan luasan tanam padi varietas inpari 32 sebesar 400 hektare. Seluruh luasan tanam tersebut, juga telah menggunakan pupuk organik Mutiara Hitam yang merupakan hasil pembelajaran kelompok tani (HIPPA) Karang Tani II Desa Karang Tinoto.
Baca Juga: Gus Miftah Beber Alasannya All Out Dukung Khofifah di Pigub Jatim 2024
Secara khusus, mantan Menteri Sosial itu mengapresiasi kesediaan para petani untuk menggunakan pupuk organik dalam proses penanaman padi.
“Ini sangat menarik, bahwa ada kesadaran kolektif para petani gapoktan untuk bisa menggunakan pupuk organik. Di mana ini bisa dijadikan percontohan bagi Kabupaten/Kota lain tidak hanya di Jawa Timur saja tapi ke seluruh Indonesia dimana saja,” ucapnya.
Khofifah mengungkapkan, dalam perbandingan penggunaan pupuk kimia dan organik 1 : 6, banyak sekali manfaat dari penggunaan pupuk organik.
Baca Juga: Terdakwa Kasus Penyelundupan Pupuk Subsidi dari Sampang ke Tuban Jalani Sidang Kedua
“Antara lain unsur hara tanah terjaga, ekosistem tanah membaik, pohon padi relatif kuat atas hama dan sebagainya ” katanya.
Lebih detailnya, penggunaan pupuk organik dilakukan pada tiap 10 hari sekali, di mana penggunaannya tiap satu petak sawah dengan luas kurang lebih 200m² memerlukan 4 karung besar pupuk organik (50 kg/karung besar).
Baca Juga: Khofifah-Emil Siap Bangun Infrastruktur dan Interkoneksi Jatim Sebagai Gerbang Baru Nusantara
“Bahkan produktivitasnya hasil panen meningkat dari semula rata rata 7 ton per hektar menjadi 11-12 ton per hektar saat menggunakan pupuk organik. Padahal biasanya, hasil panen akan turun dulu pada awal penggunaan pupuk organik. Inilah yang bisa dijadikan referensi bagi wilayah lain,” urai Khofifah.
“Ini sudah panen ke-4, dari awalnya 7 ton hingga ke-12 ton. Pertama bahwa saat menggunakan organik, operational cost nya turun tetapi produktivitasnya meningkat. Jadi nilai tambah cukup signifikan bisa dirasakan oleh para petani. Sehingga banyak sekali multiplayer efek dari penggunaan organik dan kemudian peningkatan produktivitas,” imbuhnya.
Para petani di Desa Karang Tinoto pun cukup mudah dan murah untuk mendapatkan pupuk organik tersebut.
Baca Juga: Warga Resah Kawasan GOR Tuban Marak Aksi Maling Motor dan Helm
Selain itu, upaya percepatan tanam padi ini memanfaatkan irigasi teknis yang tersedia di Desa Karangtinoto yang memiliki indeks pertanaman (IP) 3 atau bisa menanam padi 3 kali dalam setahun. Varietas yang ditanam merupakan varietas unggul Inpari 32 dengan produktivitas rata-rata 11-12 ton/Ha.
Terkait potensi kemarau berkepanjangan daerah, Khofifah mengatakan bahwa kekeringan di kabupaten/kota Jawa Timur bisa ditanggulangi secara strategis, salah satunya adalah dengan pengadaan sumur-sumur bor di lahan sawah.
"Saya sudah menyampaikan bahwa yang melakukan trial dan success adalah dengan membuat sumur-sumur bor di lahan sawah. Rata-rata di daerah Mataraman sudah menggunakan sumur bor untuk pengairan sawah di saat musim kemarau saat ini juga diterapkan di beberapa daerah lain," paparnya.
Baca Juga: Lewat Restorative Justice, Kejari Tuban Selesaikan Kasus Penganiayaan
"Jadi ketika kemarau tiba irigasi teknis bisa dilakukan sehingga indeks pertanaman di Desa Karang Tinoto ini tetap IP3 (Padi-Padi-Padi)," tambahnya.
Di akhir dirinya mengajak seluruh petani di Indonesia untuk menyampaikan pesan bahwa penggunaan pupuk organik ini lebih murah dan bisa meningkatkan produksi pertanian.
Sementara itu, Bupati Tuban, Halindra Farizki, mengatakan bahwa kinerja Poktan di Tuban, terutama di Desa Karang Tinoto, sudah sangat efektif. Sehingga kekeringan dapat ditanggulangi.
Baca Juga: PKS Jatim Sulap 1.040 RKI Jadi Posko Pemenangan Khofifah-Emil
"Salah satunya adalah hibah dari Bengawan Solo yang dialirkan ke sini. Dan yang luar biasa mereka menggunakan puuk organik seperti yang sudah disampaikan Bu Gubernur. Dan di sini harga jual petani cukup tinggi dengan cara lelang sehingga petani sangat diuntungkan," katanya.(dev/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News