M. Tabrani, Wartawan Asal Madura yang Ditetapkan sebagai Pahlawan juga Warga NU

M. Tabrani, Wartawan Asal Madura yang Ditetapkan sebagai Pahlawan juga Warga NU Dr Ami Primarni saat menerima potongan tumpeng dari Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, dalam acara tasyakuran di Kantor Bapengda Pemprov Jatim Jalan Pasuruan 16-20 Jakarta Pusat, Jumat (10/11/2013). Tampak juga Nyai Hj Alif Fadhilah, istri Kiai Asep, juga menyaksikan. Foto: M Mas'ud Adnan/BANGSAONLINE

JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Sebanyak 6 tokoh nasional ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Diantaranya Mohammad Tabrani Soerjowitjirto yang populer dengan nama . Pria asal Pamekasan Madura itu berprofesi sebagai wartawan atau jurnalis.

“Ayah saya lebih banyak sebagai wartawan,” kata Dr Ami Primarni, putri , saat tasyakuran di Kantor Badan Penghubung Daerah (Bapengda) Pemprov Jawa Timur Jalan Pasuruan 16-20 Jakarta Pusat, Jumat (10/11/2023).

Baca Juga: IIS SMP Progresif Bumi Shalawat Gelar 2 Kegiatan saat Peringati Hari Sumpah Pemuda 2024

Dalam acara tasyakuran itu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyajikan dua tumpeng. Satu tumpeng untuk . Satunya lagi untuk KH Abdul Chalim, ayahanda Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, yang juga ditetapkan sebagai pahlawan nasional. Pantauan BANGSAONLINE, di lobbi Bapengda Pemprov Jatim juga dipajang foto Kiai Abdul Chalim dan .

Ami Primarni juga bercerita bahwa kiprah dan perjuangan dalam kemerdekaan RI juga kapasitas sebagai wartawan.

Yang menarik, di depan Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, Ami Primarni juga mengatakan bahwa ayahnya, juga . “Keluarga kami banyak yang NU,” kata putri bungsu yang berprofesi sebagai dosen.

Baca Juga: Peringati Hari Sumpah Pemuda ke-96, Kepala Pengamanan Lapas Pasuruan Pimpin Upacara

Seperti diberitakan BANGSAONLINE, salah satu jasa menonjol terhadap bangsa dan negara Indonesia adalah gagasannya tentang Kongres Pemuda. Pejuang yang alumnus University of Cologne Jerman itu dikenal sebagai penggagas Kongres Pemuda yang kemudian melahirkan .

Tabrani juga penggagas bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Gagasan Tabrani ini berbeda dengan pendapat Moh. Yamin yang mengusulkan bahasa persatuan adalah bahasa Melayu.

Dan – seperti kita ketahui – pendapat yang diterima para pemuda. Sehingga narasi dalam termaktub: “Kami Putra dan Putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.”

Baca Juga: Kementerian ATR/BPN Gelar Upacara Hari Sumpah Pemuda ke-96

. Foto: Wikipidea

Seperti diberitakan BANGSAONLINE, sebelumnya, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengungkapkan bahwa pada tahun 1926, M. Tabrani berdebat panjang dengan Mohammad Yamin mengenai bahasa pemersatu bangsa.

Baca Juga: Peserta SKD CPNS Kemenkumham Diajak Ucapkan Sumpah Pemuda

“Lalu Pak Tabrani ini mengusulkan Bahasa Indonesia, jadi ini menjadi bagian penting untuk bisa mengingatkan kita semua betapa bahwa perjuangan untuk bisa menjadian keputusan pada kongres pemuda 1 yang kemudian dikuatkan ikrarnya pada kongres pemuda kedua 1928,” ucap Khofifah.

Memang para tokoh pejuang kemerdekaan RI umumnya mengawali pergerakannya dari profesi wartawan. Atau paling tidak sebagai penulis. Termasuk KH Abdullah Wahab Hasbullah yang kemudian dikenal sebagai salah satu tokoh kunci pendiri Nahdlatul Ulama (NU). Mbah Wahab – panggilan pada Kiai Abdul Wahab Hasbullah – yang ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada 8 November 2014 itu mendirikan Harian Umum Soeara Nahdlatul Oelama atau Soeara NO dan Berita Nahdlatul Ulama.

Begitu juga tokoh kemerdekaan RI HOS Tjokroaminoto. Sejak berkiprah dalam perjuangan kemerdekaan RI banyak memimpin surat kabar. Diantaranya koran Oetoesan Hindia. Pendiri Syarikat Islam itu bahkan dikenal sebagai pejuang kemerdekaan yang banyak memanfaatkan pers sebagai media perjuangannya.

Baca Juga: Jadi Inspektur Upacara, Pj Gubernur Jatim Tegaskan Pentingnya Partisipasi Pemuda untuk Pembangunan

Apalagi KH Abdul Chalim Leuwimunding. Ayah Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim itu juga dikenal sebagai penulis ulung dan redaktur Koran Soeara Nahdlatoel Oelama (NO). 

Begitu juga Agus Salim, KH A. Wahid Hasyim, Bung Tomo, Bung Hatta, Seoakrno dan tokoh kemerdekaan lainnya. (MMA)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO