SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah telah menetapkan 6 pahlawan nasional yang prosesi resminya dilaksanakan di istana negara. Mereka adalah Ida Dewa Agung Jambe (Bali), Bataha Santiago (Sulawesi Utara), M. Tabrani (Jawa Timur), Ratu Kalinyamat (Jawa Tengah), KH. Abdul Chalim (Jawa Barat), dan KH. Ahmad Hanafiah (Lampung).
Anggota DPRD Jatim, Deni Prasetya, ikut bangga atas gelar pahlawan untuk M. Tabrani yang diusulkan oleh Pemprov Jatim. Ia pun mengaku bangga atas gelar pahlawan untuk KH. Abdul Chalim, walau gelar itu secara resmi diusulkan oleh Pemprov Jabar.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
"Warga Jatim dan Nahdliyin pasti ikut bangga dengan gelar pahlawan untuk KH Abdul Chalim. Beliau adalah salah satu tokoh pendiri NU yang punya kontribusi besar dalam keluarnya resolusi jihad dan ikut mengorganisir perlawanan laskar rakyat dalam pertempuran 10 November 1945 di Surabaya," ujarnya, Minggu (12/11/2023).
Deni yang mengusulkan gelar pahlawan nasional untuk KH Abdul Chalim sejak 2 tahun lalu itu menambahkan, meski berasal dari Leuwimunding, Majalengka, Jawa Barat. Namun kiprah perjuangan ayahanda KH Asep Saifuddin Chalim pengasuh Ponpes Amanatul Ummah itu lebih banyak di Surabaya, Jawa Timur.
Karena itu, Deni melanjutkan, tak heran kalau Gubernur Khofifah ikut mendorong proses pengajuan gelar pahlawan nasional untuk Kiai Abdul Chalim. Demikian juga dengan tokoh Jatim lain, termasuk dirinya sebagai wakil rakyat di Jawa Timur.
Baca Juga: Pemprov Jatim Sabet Sertifikasi 13 Warisan Budaya Tak Benda Indonesia dari Kemenbud
"KH Abdul Chalim adalah salah satu pendiri NU. Mengingat catatan sejarahnya ada, bahkan beliau tercatat sebagai Katib Tsani dalam kepengurusan PBNU periode pertama. Kiai Abdul Chalim juga perintis Persatuan Guru NU (Pergunu) dan Koperasi NU," paparnya.
Ia berharap, pascakeluarnya pengakuan gelar pahlawan nasional secara resmi oleh pemerintah. Ada tindak lanjut untuk menerbitkan literasi tentang KH Abdul Chalim dan para pahlawan nasional.
Menurut kader Ansor Jatim ini, penulisan di buku sejarah perlu dilakukan. Hal ini untuk menjadi sumber wawasan untuk para generasi muda. Dengan begitu, perjuangan yang dilakukan oleh para pahlawan bisa menjadi teladan bagi generasi selanjutnya.
Baca Juga: Digawangi Perempuan Muda NU, Aliansi Melati Putih se-Jatim Solid Menangkan Khofifah-Emil
"Langkah Gubernur Khofifah memasang foto KH Abdul Chalim dan M. Tabrani adalah langkah yang bagus dan bentuk pengakuan kepada para pahlawan dan keluarga mereka. Saya berharap foto para pahlawan itu juga dipasang di kantor-kantor instansi pemerintah, termasuk di DPRD Jatim," pungkas putra Haji Marzuki Abdul Ghofur, tokoh NU asal Kencong tersebut. (mdr/sis)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News