Jelang Pemilu 2024, PWI Kediri Gelar Dialog Komparatif Bersama Anggota KPU Jawa Timur dan Ahli Pers

Jelang Pemilu 2024, PWI Kediri Gelar Dialog Komparatif Bersama Anggota KPU Jawa Timur dan Ahli Pers Ketua PWI Jawa Timur, Lutfi Hakim; Anggota KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro; Pakar Pers, Sihono Harto Taruno dan Prilani. Foto: MUJI HARJITA/BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Jelang pelaksanaan pemilu serentak pada 14 Februari 2024 mendatang, (Persatuan Wartawan Indonesia) menggelar dialog komparatif dengan tema "Pers Mengawal " di Aula Kampus Utama IAIN , Selasa (14/11/2023).

Dalam dialog komparatif tersebut, mendatangkan narasumber antara lain, Ketua Jawa Timur Lutfi Hakim, Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jatim, Gogot Cahyo Baskoro dan Pakar Pers Sihono Harto Taruno dengan moderator Prilani, Pakar Komunikasi IAIN .

Baca Juga: Uniska Jalin Kerja Sama dengan Bank Indonesia Melalui Program Beasiswa

Sedangkan undangan yang hadir antara lain, Dandim 0809 Letkol Inf Arif Setiawan, Kapolres Kota AKBP Teddy Chandra, Kepala Dinas Kominfo Kota , Apip Permana, perwakilan dari Pemkab , Polres dan undangan lainnya.

Ketua , Bambang Iswahyudi, mengatakan, bahwa kegiatan dialog komparatif ini merupakan bagian dari program . Selain itu, juga merespon banyaknya masukan dari masyarakat terkait peran apa yang bisa dilakukan oleh pers dalam mengawal .

"Akhirnya kami menggelar dialog ini dengan para pakar seperti ahli pers, Anggota KPU Jawa Timur dan Ketua Jawa Timur," kata Bambang, Selasa (14/11/2023).

Baca Juga: Pjs Bupati Kediri Ikuti Senam Bareng Dinkes di Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60

Lutfi Hakim, Ketua Jawa Timur menuturkan, bahwa sebenarnya yang harus dikawal oleh pers itu tidak masalah pemilu saja. Melainkan semua kebijakan yang menyangkut kepentingan umum harus dikawal.

"Saya kira yang kawal oleh pers itu tidak hanya masalah pemilu saja. Tapi semua kebijakan publik yang menyangkut kepentingan umum harus dikawal," katanya.

Khusus untuk pengawalan pemilu, lanjutnya, ini memang sangat penting untuk dilakukan. Karena pemilu merupakan perhelatan besar, maka pers harus kritis dan memastikan pelaksanaan pemilu berjalan sesuai aturan yang berlaku.

Baca Juga: OTK Penantang Duel Kabag Ops Polres Kediri Kota Diamankan, Ternyata Menderita Gangguan Jiwa

"Pers harus kritis terhadap semua tahapan. Harus kritis memberi koreksi, harapannya semuanya bisa terselenggara dengan benar secara bermartabat, sehingga nanti pemerintahan yang dihasilkan adalah pemerintah yang juga bermartabat," ucapnya.

Menurut Lutfi, dalam pemilu legislatif, mestinya, ada satu lagi tahapan yaitu tahapan untuk memastikan bahwa setiap caleg adalah orang yang benar-benar kredibel, yaitu melalui ukuran semacam sertifikasi.

"Jadi setiap calon yang akan dicalegkan oleh partai politik, sebelum ditetapkan oleh KPU, saya kira perlu ada semacam sertifikasi secara nasional. Penyelenggaranya bisa perguruan tinggi terdekat. Saya kira bila (sertifikasi) ini dilakukan, maka rakyat tidak perlu dirugikan," katanya.

Baca Juga: Kejari Kabupaten Kediri, Kenalkan Program Sareng Jaga Desa

Selama ini, lanjut dia, parpol itu cenderung memilih calon yang kuat logistiknya. Padahal secara kemampuan, tidak memenuhi persyaratan.

Sedangkan, Gogot Cahyo Baskoro, Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih dan Partisipasi Masyarakat KPU Jatim, menjelaskan bahwa KPU telah menyelenggarakan pemilu serentak pertama kali pada 2019. Sementara penyelenggaraan pemilihan (pilkada) serentak pertama kali di masa pandemi pada 2020.

Untuk tahapan ini, lanjut Gogot, sudah masuk tahapan pencalonan anggota legislatif dan pencalonan presiden dan wakil presiden. Gogot berharap, agar semua tahapan ini bisa berjalan dengan lancar, maka peran pers dalam mengawal harus diintensifkan. (uji/git).

Baca Juga: Desak Ketua LMDH Budi Daya Satak Mundur, Kantor Perhutani Kediri Didemo Warga

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO