Wujudkan Keluarga Maslahat, GKMNU Gelar Pelatihan CSPA di Situbondo

Wujudkan Keluarga Maslahat, GKMNU Gelar Pelatihan CSPA di Situbondo Pelatihan yang digelar GKMNU di Kabupaten Situbondo.

SITUBONDO, BANGSAONLINE.com - Satuan Tugas Nasional Gerakan Keluarga Maslahat () menggelar pelatihan dan pemberdayaan masyarakat sebagai bagian dari upaya mewujudkan keluarga maslahat, Selasa (28/11/2023).

Ketua Satgas Situbondo, Yogie Kripsian Sah, mengatakan kegiatan ini merupakan kerja sama PBNU dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia berupa program cegah stunting perspektif agama ().

Baca Juga: Tata Kelola TUKS Petrokimia Gresik Raih Penghargaan dari Kemenkes

"Pesertanya dari kader posyandu, kader desa, tenaga kesehatan, bidan desa, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan lembaga/badan otonom NU di Kecamatan Bungatan," katanya.

Yogie menjelaskan bahwa Kabupaten Situbondo merupakan daerah yang menjadi salah satu implementasi proyek cegah stunting perspektif agama ().

"Kali ini pelatihan kami fokuskan di Kecamatan Bungatan, Kecamatan Mlandingan, dan Kecamatan Suboh. Harapannya masyarakat Situbondo mampu mencegah stunting yang saat ini menjadi salah satu program prioritas pemerintah menuju Indonesia Emas 2045," ujarnya.

Baca Juga: Tegaskan Tetap Banom NU, Pengurus Cabang Jatman Tuban Dukung Penuh Kongres XIII Pusat di Boyolali

Untuk di Kecamatan Bungatan, ada empat kegiatan pelatihan. Di antaranya penguatan kelembagaan posyandu di Desa Sumbertengah, pelatihan kader desa untuk penguatan keluarga di Desa Mlandingan Wetan, dan pelatihan kader posyandu di Desa Bletok.

"Ada juga bimbingan perkawinan calon pengantin di Desa Pasir Putih. Yang hadir instruktur nasional program , satgasnas , dan tim dari Kementerian Kesehatan RI," beber Yogie.

Ia juga mengungkapkan ada rencana tindak lanjut berupa kegiatan pendampingan keluarga berisiko stunting, pendampingan kelompok target spesifik yakni balita, ibu hamil, ibu menyusui, dan remaja putri.

Baca Juga: Berperan Besar Bangun Bangsa, Khofifah Dinobatkan Sebagai Tokoh Inspiratif oleh Fatayat NU Jatim

"Termasuk juga tindak lanjut berupa pemberian makanan tambahan (PMT) kepada 200 keluarga yang di dalamnya terdapat ibu hamil, balita, dan remaja guna mencegah stunting," pungkasnya. (mur/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO