
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro, dan Perindag Gresik, Malahatul Farda, akhirnya ditetapkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi hibah usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) oleh Kejaksaan Negeri (Kejari) Gresik.
Selain kepala diskop UM dan perindag, Kejari Gresik juga menetapkan Direktur CV Alam Sejahtera Abadi dan CV Ratu Abadi, Riyan Febrianto, sebagai tersangka.
Baca Juga: Diikuti 2.438 Peserta, Wabup Alif Berangkatkan Gerak Jalan Balongpanggang-Gresik
Keduanya ditetapkan menjadi tersangka dalam kasus dugaan penyimpangan hibah UMKM model e-katalog di dinkop UM dan perindag yang anggarannya bersumber dari APBD Perubahan Gresik tahun 2022, sebesar Rp17,6 miliar.
Kepala Kejari Gresik Nana Riana mengatakan MF (Malahatul Farda) ditetapkan tersangka setelah menjalalani tiga kali pemeriksaan. Sementara RF ditetapkan sebagai tersangka setelah menjalani pemeriksaan mulai pukul 14.00 hingga pukul 18.00 WIB, Selasa (28/11/2023).
RF langsung ditahan di Rumah Tahanan (Rutan) Banjarsari, Kecamatan Cerme, selama 20 hari ke depan. Sementara MF belum dilakukan penahanan.
Baca Juga: Nazar Diterima CPNS Mahkamah Agung, Ermaya dan Syahrul Jalan Kaki dari Gresik ke PN Tuban
Nana Riana menyampaikan dalam penyidikan kasus tersebut pihaknya telah melakukan pemeriksaan 340 kelompok usaha mikro (KUM).
"Dari jumlah itu, ada 172 KUM yang ditangani oleh CV Alam Sejahtera Abadi dan CV Ratu Abadi dengan total anggaran Rp3,7 miliar," ungkapnya saat rilis pers, Selasa (28/11/2023).
"Total kerugian negara dari hasil auditor internal kejaksaan Rp960 juta," ucap Nana didampingi Kasi Pidsus Alifin Nurahmana Wanda dan Kasi Intel R. Risky.
Baca Juga: Hari Pertama Jabat Wabup Gresik, Alif Tinjau Sekolah Rusak di Kedamean
Nana menyampaikan, ada empat penyimpangan yang dilakukan tersangka dalam perkara ini. Pertama, barang-barang yang diserahkan kepada penerima hibah tak sesuai dengan proposal.
Kedua, barang yang diberikan tak sesuai spek. Ketiga, barang hibah yang diserahkan tak sama. Serta keempat, barang diberikan bentuk uang.
"Atas penyimpangan itu, penyidik menemukan dua alat bukti khusus untuk menentukan tersangka," jelasnya.
Baca Juga: Polres Gresik Bekuk Pelaku Kekerasan Terhadap Anak yang Mengakibatkan Korban Tewas
Sementara Alifin menambahkan, tersangka bakal dikenakan pasal 2 dan pasal 3 UU Tipikor UU RI nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas UU momor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi juncto pasal 55 ayat 1 ke-1.
"Ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara," ucapnya.
Ditanya potensi tersangka lain, Nana Riana menyatakan masih melakukan pendalaman untuk 10 penyedia lain.
Baca Juga: Jelang Akhir Masa Jabatan, Bu Min Ucapkan Terima Kasih
"Kita akan dalami 10 penyedia lain. Tunggu saja," pungkas Nana Riana. (hud/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News