KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Pasuruan menggelar sarasehan moderasi beragama menuju pemilu damai. Sosialisasi diselenggarakan di Aula Kebun Pring dibuka Wali Kota Pasuruan H. Saifullah Yusuf, Kamis (21/12).
"Kita patut bersyukur memiliki dan tinggal di Negara Indonesia, seperti saat ini kita bisa duduk bersama dalam satu ruangan dengan damai," kata Wali Kota Pasuruan dalam sambutannya saat membuka acara.
Baca Juga: Semarak Puncak Peringatan HKSN 2024 di Kota Pasuruan
Dikatakan, NKRI diperjuangkan dan dibangun para pendiri bangsa dan para pejuang kemerdekaan yang sadar bahwa masyarakatnya terdiri dari berbagai suku, agama, golongan, ras, dan budaya.
"Saya semakin tua merasa bangga dengan para pendiri bangsa kita yang berasal dari para pemuka agama dan berbagai organisasi. Para pendiri kita ini berjuang dan melahirkan suatu peradaban yang kita rasakan bersama," jelas Gus Ipul, sapaan karib Wali Kota Pasuruan.
Gus Ipul menekankan pentingnya moderasi beragama dalam konteks pemilu. Ia mengajak semua tokoh agama dan pemimpin masyarakat untuk menjunjung tinggi nilai-nilai moderasi beragama yang melibatkan dialog yang konstruktif, toleransi, dan penghargaan terhadap perbedaan agama.
Baca Juga: Mitigasi Narkoba dan Judol, Kongres XVIII Muslimat NU Hadirkan Mensos Gus Ipul Sebagai Pembicara
"Agama tidak dibawa ke politik praktis. Boleh dekati tokoh agama, tapi jangan jadikan agama alat perjuangan politik," pesan Gus Ipul.
Menurutnya, Islam dan agama lainnya memiliki hubungan yang sangat erat di mana terdapat beberapa kesamaan selain mengajarkan kebaikan kepada umatnya.
Baca Juga: Gus Ipul Bersama Keluarga Nyoblos di TPS 4 Kelurahan Gayungan Surabaya
Tidak hanya itu, Islam dan agama lain juga mengajarkan umatnya untuk bertoleransi antar umat agama lainnya dan saling menghormati.
"Di Kota Pasuruan sendiri hubungan agama Islam dan agama lainnya terlihat sangat rukun sekali. Contoh saja seperti Gus Idris saat menggelar acara mengundang para pendeta, pengusaha tionghoa, dan pengurus kelenteng untuk datang bersama. Ini merupakan sebuah tradisi yang sudah dibentuk dan telah melewati proses yang lama," imbuhnya
Dengan adanya budaya tolong menolong, lanjut Gus Ipul, tetangga yang kelaparan pun akan ada yang memberi makanan, sehingga terjalin kerukunan antar manusia. (par/ns)
Baca Juga: Gus Ipul Tetap Jabat Mensos di Kabinet Merah Putih
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News