JAKARTA, BANGSAONLINE.com - KHA Hasyim Muzadi, Sekretaris Jenderal (Sekjen) International Conference of Islamic Scholar (ICIS) menegaskan bahwa penanganan masalah insiden pembakaran masjid di Kabupaten Tolikara Papua harus tegas dan cermat. Ia minta agar kaum Nasrani di lingkungan kejadian dan organisasi yang bertanggungjawab di mana oknum-oknum penyerang berada harus meminta maaf kepada kaum muslimin Indonesia secara terbuka.
”Pemerintah harus bertindak tegas terhadap pelaku-pelaku penyerangan terhadap jamaah kaum muslimin yang sedang menjalankan salat Idul Fitri,” kata Kiai Hasyim Muzadi yang juga anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).
Baca Juga: Hadiri Halaqah Pesantren Al-Hikam, Ketua Wantimpres Bersyukur Dekat Kiai Hasyim Muzadi
Menurut dia, orang-orang muslim yang melakukan tindakan melanggar hukum di Indonesia telah menerima hukumannya, baik yang teroris, pelaku kekacauan, peristiwa Ahmadiyah misalnya. “Bahkan Habib Rizieq (ketua FPI,red) sendiri pernah mendapatkan hukuman,” katanya.
Ia menegaskan bahwa saatnya sekarang negara bertindak adil, bukan karena agamanya namun karena pelanggaran hukum Indonesia. Ia juga minta agar kerukunan lintas umat agama digalakkan lagi dalam jalur moderasi bukan liberalisasi . ”Ternyata agama masih terus digunakan untuk kepentingan lain dengan tujuan merusak Indonesia secara luas melalui konflik agama,” katanya.
Menurut dia, sekarang saatnya masyarakat Barat atau Eropa berkesempatan untuk menata kembali visi pandangannya terhadap agama-agama di Indonesia, termasuk Islam. ”Karena selama ini mereka melihat sentral kekacauan hanya bersumber dari Islam. Kita ingin melihat dari mereka sekarang bagaimana korelasi antara freedom of speech, freedom of religion dan fredom of expression dalam peristiwa Papua ini,” katanya.
Baca Juga: Ngaku Kiai Lasem, Nuduh Gus Dur Syiah, Ini Jawaban Penulis Ensiklopedi Gus Dur
Kiai Hasyim Muzadi lalu mengungkap kronologis peristiwa yang menimpa umat Islam belakangan ini. Menurut dia, hari pertama bulan Ramadan 18 Juni 2015 jam 9.00 am waktu Den Haag ,Greet Wilders (ketua partai kebebasan) mengumumkan kartun Nabi Muhammad di Den Haag dan hari pertama Idul Fitri jamaah kaum muslimin diserang di Papua. ”Sekalipun demikian kaum muslimin Indonesia tidak boleh emosi, karena emosi itulah yang ditunggu-tunggu pihak Islamphobia agar langkah kaum muslimin tak terkendali,” katanya.
Ia minta kaum muslimin Indonesia menata kembali kualitas perjuangannya untuk agama, bangsa dan dunia. ”Kita menghimbau agar teman-teman sebangsa dan setanah air tidak melaporkan hal-hal negatif di dalam negeri kepada asing dengan sedikit "imbalan" padahal mengakibatkan kerugian martabat bangsa. Lebih baik duduk bersama menyelesaikan segala masalah didalam negeri sendiri. Lebih terhormat dan lebih nasionalis,” katanya. (ma)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News