KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Sebagian warga Kediri mungkin tak asing dengan Karnoto, penjual roti bolang-baling yang biasa berkeliling menggunakan gerobak hingga alun-alun Kota Kediri. Kisah perjuangannya pun terdengar sampai ke bupati hingga dia diundang ke kantornya.
Didampingi Plt Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kediri, Ariyanto, penjual roti itu bertemu dengan Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, Selasa (9/1/2023). Di sana, pimpinan daerah yang akrab disapa Mas Dhito itu mengaku pertama kali mengetahui Karnoto dari media sosial.
Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates
Setelah mengobrol dengannya, baru diketahui bahwa pedagang roti keliling ini memiliki keterbatasan dalam penglihatan karena katarak. Setiap hari, kecuali saat hujan Karyoto secara rutin berjualan keliling.
Karena keterbatasan yang dimiliki untuk melihat jarak jauh, becak yang dimodif menjadi gerobak pun terus didorong hingga sampai alun-alun Kota Kediri. Dari rumahnya di Dusun Turi, Desa Janti, Kecamatan Wates, Kabupaten Kediri, dia berangkat pagi, sekitar pukul 08.00 dan pulang sampai rumah sekitar pukul 22.00 WIB.
"Umpani jawah mboten sadean, kademen kulo, sikil rasane ngetok-ngetok, rematik (kalau hujan tidak jualan, kedinginan saya, kaki rasanya sakit, rematik)," kata penjual roti berusia 60 tahun itu.
Baca Juga: Hanindhito Himawan Pramana Pulangkan 14 Arca ke Kabupaten Kediri
Dari jualan keliling, Karnoto bisa mendapatkan uang Rp200 ribu. Uang itu, ketika dikurangi setoran ke juragan roti hasil bersih yang diterima Rp44 ribu. Dengan hasil yang di dapat, Karnoto sangat bersyukur.
Di rumahnya, bapak 3 orang anak ini tinggal bersama istri, seorang anak perempuan beserta suami dan seorang cucu. Selain Karyoto yang bekerja berjualan roti keliling, menantunya bekerja di pabrik saos.
Mendengar pengakuan penjual roti itu, Mas Dhito menawarkan untuk membantu. Pertama, dia menyarankan supaya Karnoto mau operasi katarak.
Baca Juga: Bupati Kediri Kirim Tim Lintas OPD Dampingi Korban Selamat Percobaan Bunuh Diri di Ngancar
Untuk menjalani operasi, bupati siap mengantarkan sendiri. Pun begitu tawaran orang nomor satu di Kabupaten Kediri ini ditolak. Karnoto mengaku takut ketika harus operasi.
"Kalau nggak mau operasi nggak apa-apa. Tapi saya mau bantu bapak. Kalau mau jualan monggo, mau jualan apa silahkan, tempatnya akan kami carikan," kata Mas Dhito.
Ia menyatakan, kalaupun Karnoto nantinya mau membuka toko kelontong atau jualan di pasar, Pemkab Kediri akan membantu. Mendapatkan tawaran itu, Karnoto masih kebingungan menjawab.
Baca Juga: Buka Rakerda Kejati Jatim 2024 di Kediri, Kajati: Pentingnya Penegakan Hukum Humanis dan Profesional
"Saya sebagai pelayanannya masyarakat punya kewajiban untuk membantu bapak. Kita mau bantu bapak. Kalau bapak belum punya gambaran kita yang akan bimbing," ucap bupati berkacamata itu.
Mas Dhito mengapresiasi semangat Karnoto yang tetap bertekad untuk tetap berjualan. Dia berharap, Karnoto nantinya tidak harus sampai berjualan keliling mendorong gerobak dari Wates sampai alun-alun Kediri. Terlebih dengan kondisinya yang sudah tua.
Setelah mengobrol jauh, Karnoto mengaku bersama istrinya bisa membuat roti sendiri. Dari pengakuan itu, Mas Dhito menyatakan siap membantu baik dari modal usaha maupun membantu mencarikan tempat berjualan.
Baca Juga: Gandeng Peradi, Fakultas Hukum Uniska Adakan Ujian Profesi Advokat
Bupati meminta Dinsos berkoordinasi dengan Camat Wates maupun dinas lain untuk mendampingi. Termasuk memberikan pelatihan kepada Karnoto dan keluarga hingga dagangannya layak dan usahanya berjalan.
"Nanti kita dampingi sampai beliau bisa jalan entah anaknya atau istrinya nanti bantu yang penting bukan beliau sendiri. Nanti keluarganya dilibatkan," tandasnya.
Usai pertemuan itu, Ariyanto menyampaikan Karnoto merupakan warga yang telah terdaftar menerima bantuan sosial tunai (BST) melalui pos, bantuan beras, serta bantuan jaminan kesehatan.
Baca Juga: Uniska dan ID Consulting Jepang Teken MoU Strategis untuk Penyerapan Tenaga Kerja
Dari instruksi bupati, pihaknya akan berkoordinasi dengan Camat Wates, pemerintah desa termasuk dinas lain untuk melakukan pendampingan termasuk membantu mencarikan tempat usaha.
"Kita nanti lakukan assesment juga dengan keluarganya terkait langkah-langkah yang akan kita lakukan, kemudian bantuan yang dibutuhkan supaya pak Karnoto dan keluarga juga bisa bekerja untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari," bebernya. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News