SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Penerimaan pajak daerah di Sidoarjo pada 2023 tembus hingga Rp1,302 triliun. Penerimaan pajak daerah ini melampaui dari target yang ditetapkan, yakni Rp1,215 triliun.
Berdasarkan data dari Badan Pelayanan Pajak Daerah (BPPD) Sidoarjo menyatakan, kenaikan penerimaan pajak itu berturut-turut sejak 2020 hingga 2023 mencapai kenaikan sebesar 40,18 persen atau sebesar Rp373 miliar.
Baca Juga: NasDem Sidoarjo Salurkan 4.369 Beasiswa PIP Jalur Aspirasi
Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor Ali atau yang akrab disapa Gus Muhdlor, mengapresiasi seluruh wajib pajak yang telah patuh dalam membayar pajak, serta kepada stakeholder yang telah bekerja keras dalam mengoptimalkan pendapatan.
"Tingginya capaian penerimaan pajak ini diharapkan dapat diinvestasikan kembali untuk mendukung pembangunan dan pelayanan publik di Kabupaten Sidoarjo," tuturnya saat Launching Pajak Daerah Tahun 2024, Rabu (24/1/2024).
Ia mengungkapkan, uang pajak kembali ke masyarakat lewat peningkatan pembangunan infrastruktur jalan, pendidikan, kesehatan dan fasilitas umum lainnya seperti revitalisasi ruang terbuka hijau. Menurut dia, capaian pajak ini juga dapat memberikan titik equilibrium (keseimbangan) kepada seluruh masyarakat.
Baca Juga: Taman Tara Pagerwojo Rampung Dibangun, DLHK Sidoarjo: Jadi Tempat Bermain yang Nyaman
"Kami tidak hanya mengejar angka, namun yang kami kejar adalah eksositem yang kuat dan mencapai titik equilibrium. Sehingga, dengan tingginya capaian pajak ini nantinya akan kembali untuk masyarakat sebagai contoh tetap masifnya pembangunan infrastruktur di Kabupaten Sidoarjo tujuannya untuk memperlancar konektivitas antarwilayah desa dan kecamatan," ujarnya.
Kepala BPPD Sidoarjo, Ari Suryono, mengatakan bahwa tingginya penerimaan pajak ini menunjukkan komitmen kuat dari pemerintah daerah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat
"Masifnya pembangunan yang dilakukan oleh Bupati Sidoarjo menjadi wujud tercapainya penerima pajak tahun 2023. Tahun ini, BPHTB (Bea Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan) mencapai 466 miliar," katanya.
Baca Juga: Predator Anak Ditangkap di Sidoarjo
Ketua Real Estate Indonesia (REI) Sidoarjo, Heri Hermawan, menyebut tingginya penerimaan pajak pada sektor BPHTB merupakan efek domino dari masih tumbuhnya pembangunan terutama sektor perumahan di Sidoarjo.
"Lahan di Sidoarjo masih banyak yang potensial di bandingkan Surabaya, sehingga banyak pengembang yang beralih kesini, tentunya hal ini sangat potensial," ucapnya.
Di acara yang sama, Staf Ahli Mendagri Bidang Ekonomi dan Pembangunan La Ode Ahmad P Bolombo mengapresiasi kinerja Pemkab Sidoarjo yang berhasil meraih penerimaan pajak melebihi target.
Baca Juga: Penasihat Hukum Terdakwa Kasus Pemotongan Insentif ASN BPPD Sidoarjo Minta APH Proses Pihak Terkait
"Saya apresiasi kinerja Pemerintah Kabupaten Sidoarjo dan saya juga titip agar semua ini linier dan berbanding lurus dengan pelayanan publik yang semakin baik. Sebab, dengan pelayanan baik, maka masyarakat akan sadar akan pajak," paparnya.
La Ode juga menyebut untuk mempertahankan penerima pajak ini dibutuhkan riset dan survey untuk mencari pontensial pajak dan objek pajak.
"Jangan sampai lengah, sebab jika pajak turun maka pembangunan ikut turun. Pertahankan dan cari cara persuasif untuk meningkatkan kesadaran sahabat pajak di Sidoarjo," pungkasnya.
Baca Juga: Begini Pembelaan Gus Muhdlor dalam Sidang Korupsi Insentif ASN BPPD Sidoarjo
Sementara itu, dalam acara Launching Pajak Daerah Tahun 2024 ini, Bupati Sidoarjo memberikan penghargaan kepada Forkopimda yang dinilai berkontribusi meningkatkan penerimaaan pajak daerah. Penghargaan serupa juga diberikan kepada perusahaan-perusahaan di Kota Delta yang patuh membayar pajak daerah. (sta/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News