KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Ada yang istimewa saat Paguyuban Antarumat Beragama Penghayat Kepercayaan/Forum Kerukunan Umat Beragama (PAUB-PK/FKUB) Kota Kediri, menggelar Malam Keakraban, di Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah, Rabu (24/1/2024) malam.
Ketua Umum MUI Pusat, KH. Anwar Iskandar, hadir di acara yang mempertemukan pemerintah dengan seluruh elemen masyarakat di Kota Kediri itu. Agenda tersebut juga dihadiri beberapa pejabat di Kota Tahu.
Baca Juga: Usai Mediasi Antara Warga Satak Kediri dan LMDH Budi Daya, Hak Garap Lahan Perhutani Dibagi Rata
Dibacakan pula 'Deklarasi Pemilu Damai' dan tanda tangan komitmen Pemilu Damai oleh Forkopimda Kota Kediri dan FKUB. Dalam kesempatan ini, Ketua Umum MUI Pusat dalam 'Tausiyah Kebangsaan' mengatakan bahwa MUI juga telah menggelar 'Deklarasi Pemilu Damai' yang disaksikan oleh para pucuk pimpinan TNI-Polri, dan kegiatan ini sesuai dengan pihaknya.
"Ada frekuensi yang sama antara tokoh agama di Kota Kediri dengan tokoh agama tingkat nasional, kesepakatan dan komitmen yang sama, yaitu menjaga Pemilu yang damai," kata Gus War, sapaan akrab Ketua MUI Pusat.
Menurut dia, Deklarasi Pemilu Damai adalah sikap yang penting, dan menjadi komitmen bersama, sebagai wujud tanggung jawab untuk menjaga rumah besar NKRI.
Baca Juga: Pimpinan Gereja Ortodok Rusia, Apresiasi Pembangunan Pesantren Jatidiri Bangsa di Kediri
“Masing-masing kelompok boleh punya kepentingan namun kepentingan yang utama adalah menjaga kesatuan Republik Indonesia sebagai bentuk nasionalisme,” imbuhnya.
Gus War berpesan, untuk menjaga rumah besar NKRI dengan tiga hal yaitu, menjaga kedaulatan, menjaga stabilitas keamanan dan menjaga kebersamaan. Tujuannya untuk melaksanakan Sila ke-3 Pancasila, yaitu Persatuan Indonesia.
Menurutnya, menjaga kedaulatan Indonesia bukan tanggung jawab TNI saja, akan tetapi seluruh komponen bangsa memiliki tanggung jawab yang sama.
Baca Juga: Ini Hasil Pertemuan Warga yang Tuntut Garap Lahan Perhutani dengan LMDH Budi Daya Satak Kediri
"Seluruh bangsa Indonesia ini harus merasa bertanggung jawab terhadap kedaulatan NKRI. Kedaulatan Indonesia tidak boleh terganggu oleh siapapun dan kita harus kerja sama dengan TNI," imbuhnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa tidak mungkin menjalankan kehidupan sehari-hari jika situasi tidak aman. "Kebutuhan dasar kita, aman, tertib dan damai," ungkap pria yang juga menjabat sebagai Wakil Rais Am Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.
Masih menurut Gus War, Pemilu bukan tujuan satu-satunya, namun Pemilu adalah alat untuk membangun demokrasi. Tujuan utama dari kehidupan undang-undang adalah memakmurkan, mencerdaskan, menjaga kedaulatan.
Baca Juga: Yayat Cadarajat Dikukuhkan sebagai Kepala Perwakilan Bank Indonesia Kediri yang Baru
"Betapapun, ada perbedaan pilihan, akhirnya kita harus kembali utuh. Pemilu ini adalah sebuah pembelajaran untuk bangsa ini untuk menerima perbedaan," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, ia mengajak tokoh agama untuk mengedukasi masyarakat agar tidak mudah terhasut, teradu-domba dan terbawa oleh fitnah satu dengan fitnah yang lain.
"FKUB punya peran penting untuk menangkal, agar warga Kota Kediri tidak mudah diadu-domba, dihasut, tidak mudah dibawa pada fitnah satu ke fitnah lain," pesan Gus War yang juga Pengasuh Ponpes Al Amien, Ngasinan, Kediri, Jawa Timur itu.
Baca Juga: Pernah Obesitas, Andrian Kini Terapkan Pola Hidup Sehat dan Manfaatkan Layanan JKN
Sebagai tokoh agama, Gus War mengajak untuk mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kedaulatan negara, menjaga stabilitas keamanan dan ketertiban dan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan, pentingnya hidup dalam damai.
Ditambahkan Gus War, bahwa tokoh NU punya masjid banyak, ada tokoh Muhammadiyah punya masjid banyak, ada LDII punya masjid banyak, punya pesantren, punya lembaga dakwah. Begitu juga agama-agama lain, mulai hari ini seluruh khotib-khotib, dai, para romo, dan semuanyalah, mari kita gaungkan pentingnya menjaga Kediri yang aman dan tentrem, baik dalam keadaan Pemilu atau tidak Pemilu.
“LDII memiliki peran penting, telah ikut andil dalam pelaksanaan program-program kebaikan. Ia pun mengapresiasi pimpinan Ponpes Wali Barokah dan LDII, serta ormas Islam lainnya, yang telah banyak melaksanakan program-program untuk kebaikan bersama dengan tokoh-tokoh agama lain,” pungkas Gus War.
Baca Juga: Cawagub Gus Hans Silaturahmi dengan Puluhan Gawagis Ponpes se-Kabupaten Kediri
Ketua Ponpes Wali Barokah, KH Sunarto, mengatakan, bahwa FKUB adalah (kegiatan) amal saleh untuk merawat dan meningkatkan kerukunan dan kekompakan.
"Kepercayaan yang diberikan pada kami untuk menyelenggarakan pertemuan FKUB ini, juga merupakan amal saleh untuk senantiasa berupaya merawat dan bahkan meningkatkan kerukunan dan kekompakan di antara kita," kata KH Sunarto, Kamis (25/1/2024).
Menurutnya, Kota Kediri telah dinobatkan peringkat ke-5 dalam hal kerukunan umat beragama, yang tak lepas dari peran dan kerja keras para tokoh FKUB. (uji/mar)
Baca Juga: Peresmian Bandara Dhoho dan Ground Breaking Tol Kediri, Pj Adhy: Segera Layani Haji dan Umroh
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News