JEMBER, BANGSAONLINE.com - KPU Jember menanggapi keluhan dari berbagai kalangan soal Sirekap. Sebab, aplikasi tersebut dianggap tidak maksimal dan terlalu sering mengalami masalah.
Menjawab keluhan-keluhan itu, Komisioner KPU Jember, Achmad Susanto, mengatakan bahwa Sirekap adalah aplikasi untuk membantu masyarakat untuk bisa melihat perolehan suara, mulai dari Pilpres, DPR RI, DPRD provinsi, dan DPRD kabupaten/kota.
Baca Juga: Bawaslu Kabupaten Pasuruan Rekom Pemecatan 2 Sekretariat PPS Pendukung Paslon 02
"Aplikasi itu (Sirekap) memang tidak menjadi acuan utama, hanya agar masyarakat bisa melihat yang coblos kira-kira mendapat berapa suara," ujarnya saat dikonfirmasi, Kamis (22/2/2024).
Diakui, ada keluhan dari masyarakat khususnya peserta Pemilu 2024 karena Sirekap belum bisa maksimal keakuratanya.
"Jujur memang ada lah yang ngeluh soal aplikasi Sirekap, dan itu kami tampung untuk evaluasi kedepan," kata Achmad.
Baca Juga: Debat Terakhir Pilkada Nganjuk 2024, Setiap Paslon Gelar Konferensi Pers
Namun, KPU Jember menegaskan acuan paling utama hasil Pemilu 2024 ini tetaplah penghitungan manual berjenjang. Di mana tetap berdasarkan formulir C Plano yang diinput melalui masing-masing KPPS.
"Karena itu adalah paling akurat untuk dijadikan acuan," tuturnya.
Terkait adanya ketidakcocokan data di lapangan dengan aplikasi, pihaknya menyatakan proses rekapitulasi di Jember yang sudah sampai di tingkat kecamatan masih terus berjalan.
Baca Juga: Pascadebat Pamungkas, Ketua KPU Kota Kediri Ajak Masyarakat Datang ke TPS pada 27 November 2024
"Jadi kesalahn input data masih sangat mungki terjadi, dan untuk selanjutnya direvisi berdasarkan hasil hitung manual berjenjang," pungkasnya.
Proses rekapitulasi Pemilu 2024 di Jember ditargetkan rampung pada 26 Februari mendatang. (aji/yud/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News