SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Seorang pemuda bernama Patrick Teguh Setiadi Salim mengikrarkan dua kalimat syahadat di Masjid Al-Akbar Surabaya usai salat jemaah Jumat (23/2/2024).
Patrick semula beragama Kristen. Tapi ia kemudian tertarik masuk Islam karena mendapat hidayah atau petunjuk dari Allah SWT.
Baca Juga: Dua Muallaf Asal Mojokerto & Surabaya Ikrar Syahadat, Imam Masjid Al-Akbar: Salat bukan untuk Allah
Patrcik lahir di Surabaya pada 14 Agustus 1996. Ia tinggal di kawasan Perakk Barat Surabaya. Ia datang ke Masjid Al-Akbar Surabaya bersama beberapa kerabat dan temannya yang masih muda. Mereka inilah yang kemudian menjadi saksi keislaman Patrick, terutama saat ikrar dua kalimat syahadat. Mereka ikut tanda tangan di surat pernyataan bahwa Patrick telah masuk Islam, sebagai saksi.
Saat prosesi masuk Islam ia dituntun Imam Besar Masjid Al-Akbar KH Abdul Hamid Abdullah. Namun sebelum menuntun ikrar syahadat, Kiai Abdul Hamid Abdullah bertanya, apakah masuk Islam karena mau menikah?
“Ya, “ jawab Patrick jujur.
Baca Juga: Dapat Hidayah, Pria Kristen Asal Sidoarjo Ikrar Syahadat di Masjid Al-Akbar Surabaya
Sang Imam Besar bertanya lagi. Apakah calon istrinya beragama Islam?
Lagi-lagi Patrcik menjawab, ya.
Sang Imam Besar kembali bertanya, apakah Patrick masuk Islam karena calon istrinya beragama Islam?
Kali ini ia menjawab tidak. Ia mengatakan bahwa dirinya masuk Islam karena merasa mendapat petunjuk.
Kiai Hamid Abdullah langsung mengingatkan Patrick agar tidak main-main dalam ikrar syahadat.
“Sebab ini (ikrar syahadat) tidak hanya disaksikan manusia yang ada disini (masjid Al-Akbar) tapi juga disaksikan para malaikat,” pinta Kiai Abdul Hamid Abdullah.
Ia juga mengingatkan agar mengamalkan rukun Islam, terutama salat 5 waktu. Sebab salat 5 waktu adalat tiang agama.
Sang Imam Besar juga menyarankan agar nama Patrick diganti Muhammad.
“Patrick-nya diganti Muhammad saja,” pinta Kiai Abdul Hamid Abdullah. Patrick tersenyum.
Kiai Abdul Hami Abdullah kemudian menuntun Patrick membaca dua kalimat syahadat. “Sudah pernah belajar baca syhadat?,” tanya Kiai Abdul Hamid Abdullah.
Patrick mengaku belum pernah. Sang Imam Besar sempat mengulang sampai tiga kali dalam menuntun Patrick baca syahadat. Karena masih ada lafadl atau kata-kata yang kurang pas.
“Asyhadualla ilahaillallah, waasyhaduanna Muhammadar Rasulullah,” kata Patrcik menirukan apa yang diucapkan Kiai Abdul Hamid Abdullah. Sang Imam Besar kemudian menyuruh Patrick membaca sendiri arti dua kalimat syahadat itu di surat pernyataan masuk Islam yang disediakan Masjid Al Akbar Surabaya.
Prosesi ikrar syahadat itu disaksikan para jemaah salat jemaah Jumat yang masih pulang.
Sang Imam Besar Masjid Al Akbar Surabaya kemudian memungkasi prosesi ikrar syahadat itu dengan doa bersama. “Semoga saudara kita ini mendapat petunjuk dari Allah SWT,” harap Sang Imam Besar Masjid Al-Akbar Surabaya yang langsung diamini secara serempak oleh para jemaah salat Jumat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News