KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul, didampingi wakilnya, Adi Wibowo, melepas keberangkatan peserta Mini Carnival Kebonsari yang diikuti oleh puluhan RW di Kelurahan Kebonsari, Minggu (25/2/2024).
Agenda tersebut digelar oleh warga Kelurahan Kebonsari dengan tema 'Kebonsari Kelurahan Religi, Budaya dan Sejarah'. Seluruh peserta mengenakan pakaian dengan menyesuaikan budaya dan sejarah pada tiap kampungnya.
Baca Juga: Warga Pandaan Jadi Korban KDRT WNA Australia, Penasihat Hukum Keluhkan Kinerja Polres Pasuruan
Dalam sambutannya, Gus Ipul meminta untuk seluruh warga Kelurahan Kebonsari terus meningkatkan kebersihan lingkungan, di mana Kota Pasuruan telah memiliki wisata baru Payung Madinah yang pengunjungnya semakin banyak dan masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan.
"Warga Kelurahan Kebonsari sekarang memiliki Payung Madinah yang pengunjungnya semakin meningkat, kita sebagai tuan rumah harus jaga kebersihan agar pengunjung kita semakin betah," ujarnya.
Baca Juga: Raih Penghargaan Kota Informatif, Pemkot Pasuruan Buktikan Komitmen Wujudkan Kota Terbuka
Upaya dalam menjaga kebersihan, masyarakat diharapkan untuk menerapkan Lisa Bunga atau akronim dari lihat sampah buang pada tempat sampah.
"Jika kita melihat sampah di manapun kita ambil lalu buang pada tempat sampah, jangan nunggu sampah menumpuk baru kita bersihkan," kata Gus Ipul.
Warga Kelurahan Kebonsari juga diajak untuk tertib dan tidak menggunakan trotoar sebagai tempat parkir kendaraan, yang mana trotoar merupakan jalur bagi pejalan kaki.
Baca Juga: Persiapan Persekabpas Hadapi Liga Nusantara, Exco PSSI Rapat Bersama Klub Anggota Askab
"Di mohon pada masyarakat sekalian untuk tidak parkir diatas trotoar, untuk saat ini hingga nanti usahakan untuk terus tertib," ucap Gus Ipul.
Terkait tema carnival yang telah diusung, Wali Kota Pasuruan mengapresiasi kegiatan ini untuk terus dijadikan sebagai acara tahunan.
Baca Juga: Uniwara Pasuruan Resmikan Unit Layanan Disabilitas
"Carnival ini sangat meriah, dimana masyarakatnya mengenakan kostum sesuai dengan budaya atau sejarah di kampungnya, sehingga masyarakatnya semakin guyup dan rukun," pungkasnya. (par/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News