YOGYAKARTA, BANGSAONLINE.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) merupakan presiden paling sukses membangun dinasti politik pascarefomasi. Bahkan, praktik politik Jokowi dalam melanggengkan kekuasaannya terus meluas.
Hal itu disampaikan pengamat politik Universitas Gadjah Mada (UGM) Nyarwi Ahmad. Menurut Nyarwi Ahmad, Jokowi bisa masuk Muri (Museum Rekor Dunia Indonesia).
Baca Juga: Tafsir Al-Anbiya' 78-79: Life Begins at Fourty
"Mungkin masuk Muri (Museum Rekor Dunia Indonesia) atau World Guinness Records ya," ujar Nyarwi Ahmad dikutip Kompas TV, Selasa (12/3/2024).
Tentu Nyarwi Ahmad menyindir karena praktik politik Jokowi sudah di luar kepantasan.
Dalam pengamatan Nyarwi Ahmad, Jokowi terus melakukan ekspansi untuk meluaskan trah politiknya menjelang dirinya lengser dari Istana.
Baca Juga: Laporkan Fufufafa dan Esemka ke Layanan "Lapor Mas Wapres", Pakar Forensik Ini Kecewa, Kenapa
Menurut dia, anak dan menantunya telah lebih dulu menjabat sebagai kepala daerah dan pimpinan tertinggi sebuah partai.
"Putra sulung Jokowi, Gibran Rakabuming Raka, maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) setelah dirinya menjabat sebagai Wali Kota Surakarta," tegas Nyarwi Ahmad.
Jokowi juga memasang menantunya, Bobby Nasution, sebagai Wali Kota Medan. Bobby juga digadang-gadang bakal maju di Pemilihan Gubernur Sumatera Utara 2024.
Baca Juga: Saluran Pengaduan Ala Gibran, Manuver Politik yang Bumerang
Bahkan, anak bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).
Yang paling baru, menantunya, Erina Gudono (istri Kaesang) diisukan bakal menyusul keluarga Jokowi berkiprah di dunia politik tanah air. Erina diisukan bakal maju di Pilbup Sleman 2024.
Kabarnya, Partai Gerindra bakal mengusung sang menantu Jokowi dalam kontestasi politik itu. Bahkan Kaesang sendiri diisukan bakal jadi Calon Wali Kota Solo menggantikan kakaknya, Gibran.
Baca Juga: Dukung Swasembada Pangan, Menteri ATR/BPN: Butuh Tata Kelola Pertanahan yang Baik
"Wah itu, luar biasa keberhasilan," kata Nyarwi Ahmad dikutip Tribunnews.com.
Menurut Nyarwi, jika Partai Gerindra jadi mengusung Erina Gudono menjadi calon Bupati Sleman, itu bukan sebuah jalan pintas atau kegagalan Gerindra dalam melakukan kaderisasi.
"Faktanya, parpol-parpol ini akarnya kurang kuat di masyarakat, dia beradaptasi. Cuman cara adaptasinya ini seringkali kurang ideal atau bahkan merugikan prinsip-prinsip demokrasi," kata Nyarwi Ahmad.
Baca Juga: Presiden BEM Unair Dapat Intimidasi, Dekan Bagong Suyanto Cabut Pembekuan BEM
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News