BRIN Paparkan Penyebab Tingginya Curah Hujan

BRIN Paparkan Penyebab Tingginya Curah Hujan Ilustrasi. Foto: Ist

BANGSAONLINE.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional () memaparkan penyebab tingginya curah hujan. Pemicunya adalah vorteks (091S) yang berubah jadi bibit siklon 18S cenderung bergerak lambat karena tekanan rendah di timur yang kini telah menjadi 2 vorteks. 

Periset Iklim dan Atmosfer , Erma Yulihastin, mengatakan bahwa bibit siklon tropis itu bergerak lambat dan tidak segera menjauh menuju . Hal tersebut diungkapkan melalui akun X miliknya yang dikutip pada Kamis (14/3/2024).

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Pasuruan Hari ini Senin, 4 November 2024: Suhu 23-30 °C, Kecepatan Angin 5.94 m/s

"Inilah yang telah memicu propagasi hujan yang kuat dan maraknya pembentukan badai squall line pemicu hujan persisten berhari-hari, bahkan intensitas hujan bisa ekstrem yang disertai angin kencang," tulisnya.

Ia menjelaskan, efek pergerakan bibit siklon 18S dari barat ke timur (selatan Jawa Timur) menyebabkan hujan deras persisten di Jawa (Demak, Kudus, Pati, Semarang), Madura, dan Kupang. Hujan yang persisten dipicu oleh squall line efek dari vorteks.

Erma mengingatkan agar wilayah Semarang dan Kupang waspada mengantisipasi dampak fenomena tersebut. Kemunculan bibit siklon 91S yang berada di Samudra Hindia bagian tenggara, tepatnya sebelah barat daya Banten telah menimbulkan hujan di Banten dan Jabodetabek.

Baca Juga: Cuaca Tulungagung Hari ini Senin, 4 November 2024: Diperkirakan Berawan dengan Suhu 22-30 °C

Menurut dia, bibit siklon 91S yang kian mendekat ke Jabodetabek merupakan momen langka. Fenomena itu mengulang penyebab banjir besar Jakarta 2002, karena vorteks telah menyebabkan hujan dini hari yang persisten selama berhari-hari di Jakarta.

melaporkan, ada 3 bibit siklon tropis di wilayah Indonesia yang menyebabkan cuaca basah menyelimuti tanah air. Bibit siklon tropis 91S yang berada di sebelah tenggara Samudera Hindia memiliki kecepatan angin maksimum 25-35 knots dan tekanan udara minimum 997 hPa bergerak ke arah tenggara menjauhi wilayah Indonesia.

Lalu, bibit Siklon Tropis 94S terpantau di Laut Timor bagian selatan, tenggara Nusa Tenggara Timur dengan kecepatan angin maksimum 15-20 knots dan tekanan udara minimum 1000 hPa bergerak ke arah timur.

Baca Juga: Polres Ngawi Imbau Waspada Cuaca Ekstrem dan Pohon Tumbang

Adapun bibit Siklon Tropis 93P masih terpantau di Teluk Carpentaria, bagian timur laut , Tenggara Papua dengan kecepatan angin maksimum 15-20 knots dan tekanan udara minimum 1004 hPa bergerak ke arah timur hingga tenggara. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO