KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Delegasi dari Child Friendly City Initiative (CFCI) Unicef melakukan kunjungan khusus ke Kota Pasuruan dalam rangka memperkuat sistem perlindungan terhadap anak.
Delegasi ini dipimpin langsung Direktur Seksi Perlindungan Anak Unicef Pusat, Shema Sen Gupta, dan didampingi para spesialis perlindungan anak dari kantor regional dan Indonesia, termasuk Rachel Harvey, Millen Kidane, Astrid G Dionisio, dan Kinanti Pinta juga Kepala Perwakilan Unicef Pulau Jawa, Arie Rukmantara
Baca Juga: Pemkot Pasuruan Meriahkan Hari Ikan Nasional dengan Lomba Masak dan Senam Gemarikan
Kunjungan diterima langsung oleh Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo, yang didampingi Siti Maryam, Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, beserta jajaran pemerintahan lainnya di Mall Pelayanan Publik (MPP) pada Rabu, (27/3/2024)
Saat menerima kunjungan, Adi memaparkan bahwa Pemkot Pasuruan telah melakukan berbagai usaha dengan terus mengupayakan program kota layak anak untuk memperkuat sistem perlindungan terhadap mereka.
"Pemerintah kota memiliki tanggung jawab yang besar dalam mewujudkan ruang publik yang aman dan nyaman, sehingga kita akan terus mengupayakan memberikan tempat yang layak, aman dan nyaman," ujarnya.
Baca Juga: Diskominfotik Kota Pasuruan Gandeng USAID IUWASH Tangguh Sosialisasikan E-Sambat dan SP4N Lapor
Ia pun menegaskan, masa depan bangsa ditentukan oleh anak-anak sekarang.
"Kalau kita memiliki anak yang berkualitas, ke depan nantinya akan semakin lebih baik," tuturnya
Baca Juga: Harapan Pjs Wali Kota Pasuruan di Peringatan Hari Sumpah Pemuda
Dalam mewujudkan hal itu, lanjut Adi, perlu adanya sistem perlindungan dan pemenuhan hak sipil anak salah satunya menekan angka pernikahan pada usia dini.
"Banyak sekali kejadian pada anak yang menikah pada usia dini, disini kita akan memastikan bahwa calon pengantin menikah dengan usia yang cukup umur untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas," paparnya.
Menurut dia, untuk pemenuhan hak sipil anak perlu adanya percepatan pada layanan administrasi anak di pemerintahan.
Baca Juga: Khidmatnya Upacara Peringatan Hari Santri Nasional 2024 di Kota Pasuruan
"Pemkot Pasuruan telah melakukan akselerasi dalam hal pelayanan, seperti halnya saat ini anak sudah dapat menerima KIA (Kartu Identitas Anak) tanpa perlu menunggu lama," ucapnya.
Adi menambahkan, kini anak pun dapat menerima langsung akta kelahiran saat setelah anak dilahirkan.
"Pelayanan administrasi seperti akta kelahiran tidak sulit lagi untuk di dapatkan, anak lahir bisa langsung mendapatkan akta kelahiran," katanya.
Baca Juga: Pjs Wali Kota Pasuruan Resmikan Klinik Pratama Biomedilab, Dorong Peningkatan Layanan Kesehatan
Sementara itu, Direktur Seksi Perlindungan Anak Unicef Headquarter, Shema Sen Gupta, mengapresiasi Pemkot Pasuruan yang telah memiliki perhatian khusus terhadap perkembangan anak.
"Saya mengapresiasi Pemkot Pasuruan yang telah hadir dan sangat perhatian atas perkembangan anak yang dimulai saat dia lahir hingga meninggal, Ini merupakan suatu ketenangan tersendiri bagi saya," ujarnya.
Ia turut mengapresiasi usaha pemerintah daerah setempat dalam hal menekan angka pernikahan dini di Kota Pasuruan.
Baca Juga: Peringati HUT Provinsi Jawa Timur, Pemkot Pasuruan Gelar Upacara
"Untuk pernikahan dini sendiri saya juga mengapresiasi Pemkot dalam mengkampanyekan penundaan pernikahan, jika ini tetap terjadi dampaknya akan mengganggu fisik dan mental pasangannya juga akan berdampak pada bayi yang dilahirkan," pungkasnya.
Sebelum mengunjungi MPP Kota Pasuruan tim CFCI Unicef berkesempatan meninjau Puskesmas Karang Ketug. Dalam kunjungan Unicef di Puskesmas Karang Ketug kali ini lebih fokus pada layanan ibu yang baru melahirkan, kesehatan ibu dan anak, dan kekerasan dalam rumah tangga, yang mana terlihat tim CFCI Unicef mengunjungi ibu yang baru melahirkan seorang anak dan melihat-lihat bayi sehat lainnya. (par/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News