
SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Satreskrim Polres Sampang membongkar kasus prostitusi di wilayah hukumnya. Perkara tindak pidana perzinahan itu terjaring saat Operasi Pekat Semeru 2024.
Dalam pengungkapan kasus ini, polisi menangkap 2 perempuan yang diduga sebagai muncikari di 2 lokasi. Mereka terlibat dalam waktu bersamaan.
Baca Juga: Viral Rumah Eks Sekdes Asemraja Sampang Disegel, Diduga karena Kalah Taruhan Pilkada
"Muncikari itu berinisial M dan H. Untuk lokasinya di Desa Taddan, Kecamatan Camplong, dan Jalan Rajawali, Keluruhan Karang Dalam, Sampang," kata Kapolres Sampang, AKBP Siswantoro, saat konferensi pers, Senin (1/4/2024).
Ia menyatakan, pengungkapan kasus jasa pemuasan seksual dengan menyewakan tubuh dibubarkan polisi di sebuah tempat. Disebutkan pula, para pekerja seks bekerja melalui sistem yang diatur oleh penyedia.
"Saat ditangkap, dua muncikari itu langsung dibawa ke Mapolres Sampang untuk dilakukan pemeriksaan," ungkapnya.
Baca Juga: Selamat! Ini Cara Dapat BLT BBM Rp300 Ribu dan Cek Nama Anda Sebagai Penerima, Kapan Jadwal Cairnya?
Meski terbukti menjajakkan atau menyewakan PSK, Siswantoro menyatakan bahwa 2 muncikari itu tidak ditahan. Sebab, pasal yang sangkakan di bawah 5 tahun.
"Memang tidak dilakukan penahanan atas 2 muncikari itu karena pasal 269 KUHP hanya wajib lapor satu minggu dua kali," tuturnya.
Berdasarkan pengakuan para muncikari, PSK yang disewakan ditarif dengan harga ratusan ribu rupiah. Adapun jumlah pekerja yang terjaring dan dijadikan saksi oleh polisi ialah 8 orang.
Baca Juga: Polda Jatim Tetapkan Tersangka Dugaan Korupsi Lapen Sampang, Aktivis Berencana Kembali Gelar Aksi
"Segitu (Rp300 ribu) katanya muncikari. Untuk kasus prostitusi ini ada 2 muncikari yang dijadikan tersangka dengan saksi 8 PSK," tambahnya.
Namun, polisi tidak mengungkap motif dari 2 muncikari beserta hasil dari menyewakan PSK terhadap pria hidung belang kepada publik.
"Tidak tahu kalau soal itu," ucap Siswantoro.
Baca Juga: Polisi Tangkap Pembunuh Pria di Banyuates Sampang, Pelaku Selingkuhan Korban
Ia menyampaikan, para perempuan menggeluti profesi muncikari baru sekitar 11 hari saat Ramadan tahun ini.
"Pengakuannya masih baru (11 hari) lalu ditangkap polisi karena terjaring Operasi Pekat Semeru," pungkasnya. (tam/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News