JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Perseteruan Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Cak Imin) dengan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf dan jajaran PBNU, terutama Wasekjen PBNU H. Sulemen Tanjung, semakin panas. Cak Imin terang-terangan menyebut Suleman Tanjung orang pengangguran yang cari-cari kegiatan.
Krena itu Cak Imin mengaku tak ingin menanggapi pernyataan Suleman Tanjung yang mendukung pernyataan Gus Ipul yang intinya agar ada regenerasi di PKB.
Baca Juga: Anggota Fraksi PKB DPRD Kabupaten Mojokerto Gelar Reses di Desa Kintelan
“Nggak ada (komentar), nggak nanggepin pengangguran (sambil tertawa). Itu kan pengangguran-pengangguran yang cari kegiatan,” kata Cak Imin dalam acara Women’s Day Run 10 K di Gedung DPR RI, Senayan Jakarta Pusat, Ahad (21/4/2024).
Cak Imin minta semua pihak mengurusi tanggungjawabnya sendiri masing-masing. “Uruslah kegiatan masing-masing. Jangan memengaruhi kegiatan orang lain. Kalau jadi pengangguran ya repot begini,” kata Cak Imin dilansir detik.com.
Catatan BANGSAONLINE, ini kali kedua Cak Imin memberikan pernyataan ketus dan keras kepada kubu Gus Ipul. Sebelumnya Cak Imin bahkan menyebut Gus Ipul sebagai makelar.
Baca Juga: Semarak Puncak Peringatan HKSN 2024 di Kota Pasuruan
Soal regenerasi dalam tubuh PKB yang sempat dipersoalkan Gus Ipul, Cak Imin mengaku menyerahkan kepada kiai dan pengurus peserta Muktamar PKB. “Ya nanti, kan di muktamar nanti akhir tahun ini kan akan muktamar. Semua proses kita serahkan kepada para kiai, para ulama, para pengurus dalam proses demokratis. Saya sih meenyerahkan kepada beliau-beliau para ulama,” kata Cak Imin.
Seperti ramai diberitakan, semula Suleman Tanjung merespon pernyataan Sekjen DPP PKB Hasanuddin Wahid dan Sekretaris DPW PKB Jatim Anik Maslachah yang menyebut Gus Ipul ibarat pepatah tong kosong nyaring baunyinya.
Suleman lalu membela Gus Ipul. Menurut dia, pepatah itu lebih pas untuk pimpinan PKB. “Yang tong kosong itu ya pimpinan PKB. Coba bandingkan, Anies-Muhaimin di Jatim itu hanya (dapat suara) 4 juta. Bandingkan saat Gus Ipul maju Pilgub, dapatnya 9 juta lebih,” kata Suleman dalam rilisnya, Jumat (19/4/2024).
Baca Juga: Tegaskan Tetap Banom NU, Pengurus Cabang Jatman Tuban Dukung Penuh Kongres XIII Pusat di Boyolali
Menurut Suleman, perolehan Anies-Muhaimin dalam Pilpres itu menandakan bahwa para kiai NU sudah mengabaikan Muhaimin. Ia bahkan mengatakan bahwa para kiai dan kekuatan NU memang peduli pada PKB, tapi tidak dengan Muhaimin.
“Buktinya beberapa kiai dann bu nyai itu all out loh untuk PKB. Lihat itu di bawah, kantong-kantong basis NU di TPS-TPS, mereka pilih PKB. Tapi untuk Pilpres mereka ogah,” katanya.
Menurut dia, seharusnya para pimpinan PKB sadar diri bahwa regenerasi kepemimpinan di PKB adalah sebuah keniscayaan karena Muhaimin sudah terlalu lama menguasai PKB.
Baca Juga: Mitigasi Narkoba dan Judol, Kongres XVIII Muslimat NU Hadirkan Mensos Gus Ipul Sebagai Pembicara
“Bayangkan, Muhaimin itu sudah 20 tahun lebih. PBNU saja sudah beberapa kali ganti Ketum. Lah, ini PKB, partai yang didirikan NU kok seakan-akan ndak mau regenerasi. PKB itu bukan partai milik perorangan, PKB milik NU,” kata Suleman.
Seperti diberitakan, sebelumnya Gus Ipul sempat mengeritik PKB. Menurut dia, PKB butuh regenerasi pemimpin.
Namun pernyataan Gus Ipul itu langsung diserang balik oleh Sekjen DPP PKB M Hasanuddin Wahid Menurut Cak Udin – panggilan akrabnya- omongan Gus Ipul tak ubahnya sebuah pepatah.
Baca Juga: Anggota Fraksi PKB di Jatim Diinstruksikan Perangi Judi Online
"Ada pepatah yang berbunyi anjing menggonggong, kafilah berlalu," kata Cak Udin saat dilansir detikJatim, Kamis (18/4/2024).
Cak Udin menyebut, semua pernyataan Gus Ipul tidak penting. Ia menegaskan, PKB tetap solid di bawah kepemimpinan Cak Imin.
"Orang PKB sudah lupa dengan nama itu (Gus Ipul), anjing menggonggong kafilah berlalu," kata Cak Udin.
Baca Juga: PWNU se-Indonesia Rakor di Surabaya, Dukung PBNU Selalu Bersama Prabowo
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News