SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, mendorong pemerintah kabupaten/kota untuk terus mengembangkan inovasi transaksi digital melalui 5 M. Sebab, strategi 5 M menjadi komitmen bersama untuk meningkatkan indeks Elektronifikasi Transaksi Daerah (ETPD) di seluruh wilayah Jawa Timur.
Hal tersebut ditegaskan saat memimpin High Level Meeting (HLM) Rakorwil Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD) di Gedung Negara Grahadi, Selasa (7/5/2024). "Kami meminta Kabupaten/Kota terus melakukan inovasi transaksi digital. Kami ingin berkomitmen agar Jatim lebih maju dan lebih cepat dengan melakukan upaya-upaya transformasi digital," kata Adhy.
Baca Juga: Pj Gubernur Jatim Pimpin Pembersihan Eceng Gondok dan Sampah Penyebab Banjir di Sidoarjo
Ia menjelaskan, komitmen dari 5 M yang pertama adalah untuk meningkatkan dan mempertahankan Indeks ETPD dalam kategori digital. Kedua, menggunakan Kartu Kredit Indonesia (KKI) pada segmen pemerintah daerah yang ada di seluruh wilayah Jawa Timur.
Selanjutnya yang ketiga yakni pentingnya mengoptimalkan penggunaan kanal pembiayaan non-tunai khususnya QR Code Indonesia Standart (QRIS) untuk transaksi pemerintah daerah. Sedangkan keempat dan kelima yakni meningkatkan kualitas layanan dan ekosistem digital melalui pengembangan inovasi oleh Bank Pembangunan Jawa Timur serta Mendorong edukasi dan literasi keuangan digital masyarakat di wilayah Jawa Timur.
"Kami ingin bisa bertransaksi baik ketika melakukan pemungutan pendapatan asli daerah (PAD) dan pembelanjaan yang masuk ke APBD serta seluruh ASN bisa bertransaksi di setiap kantor OPD di Jawa Timur," ungkapnya.
Baca Juga: Investigasi 656 Hektare HGB, Pemprov Jatim Gandeng BPN dan Pemkab Sidoarjo
Adhy menyebut, terdapat dua pemerintah daerah di Jatim yang indeks ETPD dengan skor 100 persen yakni Kota Blitar dan Kab. Ngawi pada Semester II tahun 2023.
"Alhamdulillah rata rata capaian ETPD semester II tahun 2023 seluruh Pemprov Jatim mencapai 95.24 persen. Diharapkan ke depan ETPD bisa mencapai 100 persen," harapnya.
Baca Juga: BPS Sebut Harga Cabai Rawit Nasional Masih di Atas Acuan
Ia mengucapkan selamat kepada Kabupaten/Kota yang telah memperoleh skor 100 persen dan diharapkan dapat menjadi contoh dan semua Pemkab/Pemkot di Jatim akan menuju kesana.
"Reformasi birokrasi yang berdampak harus dilakukan. Dan salah satu wujud nyatanya yaitu melalui Transformasi Digital," sebutnya.
Dalam kesempatan itu, Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Makro dan Keuangan Kemenko Perekonomian Ferry Irawan, mengatakan Ekonomi Indonesia diproyeksikan akan solid pada tahun 2024. Berdasarkan data BPS, Pertumbuhan Ekonomi diangka 5.20 persen tumbuh dibanding tahun 2023 di angka 5.05 persen dengan tingkat inflasi terjaga di angka 2.50 persen.
Baca Juga: Hadiri Peringatan Natal, Pj Gubernur Adhy Gaungkan Nilai Cinta Kasih dalam Keberagaman
Ia menyebut, 3 mesin ekonomi harus bergerak bersama dan berkesinambungan untuk menjaga stabilitas ekonomi tetap terjaga. Adapun tiga mesin ekonomi itu adalah, Revitalisasi Mesin Konvensional, Pembangunan Mesin Ekonomi Baru dan Penguatan Ketahanan Sosial dan Pemberdayaan.
"Revitalisasi Mesin Konvensional ini fokus pada peningkatan produktifitas dan daya saing sampai ketahanan pangan. Pembangunan Mesin Baru di fokuskan pada digitalisasi, industrialisasi hingga Ekonomi Hijau. Penguatan ketahanan sosial dan pemberdayaan di fokuskan pada perlindungan sosial, padat karya tunai serta pembiayaan mikro," paparnya.
Terkait, Tim Percepatan dan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), Kemenko Perekonomian RI memandang, bahwa dari 39 Pemda di Jatim sebanyak 23 pemda diantaranya mencatat peningkatan skor dari tahun lalu.
Baca Juga: Jembatan Penghubung Antarkecamatan Ambruk akibat Banjir, Pj Bupati Bangkalan Upayakan Hal ini
"Peningkatan Skor tertinggi diraih oleh Kab. Gresik mencapai 34 poin. Program program TP2DD yang baik akan direplikasi menjadi program program strategis di tingkat nasional," tegasnya.
Di sisi lain, Kepala Perwakilan BI Jatim Erwin Gunawan Hutapea menjelaskan, ekonomi global tahun 2024 diperkirakan masih tertahan akibat ketidakpastian global. Akan tetapi, Ekonomi nasional hingga triwulan I masih tetap kuat dengan inflasi yang terjaga.
Di Jatim, terdapat tantangan, peluang dan Outlook perekonomian dimana kinerja perekonomian Jatim tahun 2024 membaik dengan inflasi yang terus terjaga ditengah tantangan dan peluang yang ada.
Baca Juga: Koin Jagat Berdampak ke Fasilitas Umum, Pj Gubernur Jatim Gandeng Pelbagai Pihak untuk Penertiban
"Diproyeksikan Ekonomi Jatim tahun 2024 (yoy) berkisar 4.7 % - 5.5 % sementara Proyeksi Inflasi Jatim 2024 sebesar 2.5 persen. Sampai dengan Maret 2024, realisasi belanja APBN dan APBD di Jatim bersama 38 kab/kota menunjukan kinerja yang membaik di dominasi oleh realisasi belanja operasi terutama belanja pegawai dan belanja barang dan jasa. Ditambah, konsumsi pembayaran THR ASN sampai belanja barang dan jasa di Tahun Pemilu pada Februari 2024," tandasnya.
Di akhir, Erwin mengharapkan, komitmen untuk mendorong transformasi digital di daerah melalui program elektronifikasi transaksi pemerintahan daerah (ETPD) di tingkat provinsi dan kabupaten/kota. Terpenting, sinergi kolaborasi dan inovasi dari berbagai pihak merupakan kunci untuk mensukseskan digitalisasi ekonomi dan keuangan menuju Jatim Bangkit dan Terus Melaju.
"Transformasi digital harus dimulai dari langkah langkah kecil membuka pintu menuju inovasi yang lebih besar," ungkapnya.
Baca Juga: HET LPG 3 Kg Alami Penyesuaian, Pj Gubernur Jatim: Upaya Jaga Stabilisasi Stok
Dalam kesempatan tersebut diberikan penyerahan apresiasi dari Pj. Gubernur Jatim kepada Pemerintah Daerah atas capaian Indeks Elektronifikasi Transaksi Pemerintah Daerah (IETPD) 100% diberikan kepada Kota Blitar dan Ngawi.
Sementara untuk Pemkot /Pemkab dengan Realisasi Kartu Kredit Indonesia (KKI) tertinggi diraih oleh Kota Madiun, Kaupaten Madiun, dan Surabaya. Sedangkan, OPD Jawa Timur dengan Realisasi Kartu Kredit Indonesia (KKI) tertinggi dicapai oleh Bappeda. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News