KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemkot Kediri bersama dengan Yayasan Lembaga Perlindungan Anak (YLPA) dan pegiat perlindungan anak di Kota Tahu merapatkan barisan untuk tangani anak putus sekolah.
Hal tersebut tercermin dalam kegiatan berbalut halal bihalal di Ngronggo Sport Art Center, Rabu (8/5/2024). Berkonsep sarasehan, kegiatan ini diikuti oleh sedikitnya 50 orang perwakilan dari Satgas PPA, TRC, SKB dan Pengelola PKBM di Kota Kediri.
Baca Juga: Hadiri Media Gathering, Pj Wali Kota Kediri Apresiasi Kolaborasi Pemkot dan Insan Media
Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Kediri, Anang Kurniawan, mengutarakan bahwa penanganan anak putus sekolah menjadi salah satu fokus utama pemerintah daerah setempat. Dengan demikian, penanganannya harus dilakukan sematang dan sebaik mungkin.
“Jangan biarkan anak-anak kita, saudara kita, tetangga kita, dan orang-orang disekitar kita putus sekolah. Sebab pendidikan merupakan hal yang fundamental sebagai bekal setiap individu menyambut masa depan,” ujarnya.
“Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri, perlu peran serta dari berbagai pihak utamanya para pegiat perlindungan anak untuk bekerja sama dalam melakukan penanganan anak putus sekolah,” imbuhnya.
Baca Juga: Pj Wali Kota Kediri Serahkan Beasiswa Pendidikan ke Mahasiswa dan Siswa SMA/SMK
Menurut dia, dengan kolaborasi yang baik antara Pemkot Kediri bersama dengan setiap pegiat perlindungan anak dan masyarakat, isu anak putus sekolah dapat tertangani dengan baik dan diharapkan dapat hasil yang maksimal.
“Penanganan anak putus sekolah sedikit berbeda dengan anak pada umumnya, selain pendidikan mereka juga memerlukan pendampingan dan motivasi yang kuat supaya mereka mau dan semangat untuk melanjutkan pendidikan mereka,” paparnya.
Disamping itu, ia juga menjelaskan bahwa ada berbagai latar belakang yang mendasari anak putus sekolah untuk melanjutkan studi mereka disamping hambatan finansial.
Baca Juga: Harapan Pj Wali Kota Kediri di Peresmian Kantor DKPP
“Perlu pendekatan secara emosional juga untuk membagkitkan rasa percaya diri mereka sehingga kembali bersemangat untuk melanjutkan studi,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua YLPA Kota Kediri, Ulul Hadi, menyampaikan bahwa pihaknya siap berkolaborasi untuk menuntaskan permasalahan anak putus sekolah di Kota Kediri.
“Pemenuhan hak anak tidak hanya bisa dilakukan oleh pemerintah saja melainkan perlu sinergi dari lembaga lembaga non pemerintah termasuk aktivis pegiat perlindungan anak.Hal tersebut sejalan dengan target peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Kota Kediri,” katanya.
Baca Juga: Upayakan Peningkatan Kategori KLA, Pemkot Kediri Rumuskan Strategi saat Rakor
Dengan demikian hak pendidikan dapat dimiliki oleh setiap anak di Kota Kediri terutaka anak-anak bermasalah dengan berbagai hambatan-hambatan yang dihadapi. Kegiatan yang digawangi YLPA ini dilanjutkan dengan sesi diskusi membahas mengenai strategi penanganan anak putus sekolah dan solusi untuk menghadapi suatu kendala termasuk prosedur pendaftaran PKBM/SKB. (uji/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News