KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Kerja keras Pemkot Pasuruan dalam menangani persoalan stunting pada tahun lalu dinilai Satgas Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Jawa Timur, Rabu (29/5/2024). Wakil Wali Kota Pasuruan, Adi Wibowo, memaparkan langsung 8 aksi yang telah dilakukan dalam upaya penurunan stunting.
Hasilnya, ia menyatakan bahwa angka prevalensi stunting di Kota Pasuruan di tahun 2023 menunjukkan penurunan. Jika pada tahun 2022 angka stunting Kota Pasuruan tercatat sebesar 21,1 persen, di tahun 2023 turun menjadi 11,7 persen, melampaui target RPJMN sebesar 16%
Baca Juga: Panas! Saling Sindir soal Stunting hingga 'Kerpek' Catatan Warnai Debat Terakhir Pilbup Jombang 2024
Hal ini jelas menjadi catatan positif bagi Pemkot Pasuruan yang memang berkomitmen penuh dalam menurunkan angka stunting sesuai target yang ditetapkan. Melalui paparan yang dilakukan secara daring, ada 8 aksi percepatan yang menjadi senjata utama Pemkot menurunkan stunting pada 2023, seperti Hasil Analisa Sasaran dan Target, Rencana Kegiatan untuk tahun berikutnya, serta pelaksanaan rembug stunting.
Berikutnya yaitu produk hukum daerah terkait percepatan penurunan stunting, peranan kader pembangunan manusia, sistem manajemen data, pengukuran dan publikasi stunting, serta reviu kinerja. Dalam kesempatan ini, Adi menyatakan bahwa ke-8 aksi tersebut merupakan wujud kolaborasi seluruh stakeholder dalam menurunkan angka stunting.
Baca Juga: Raih Penghargaan Kota Informatif, Pemkot Pasuruan Buktikan Komitmen Wujudkan Kota Terbuka
"Karena pada dasarnya persoalan stunting tidak semata-mata berurusan dengan gizi saja. Namun di sana juga beririsan dengan aspek sosiologi seperti kultur, sumber daya manusia, faktor ekonomi, dan lainnya," ujarnya.
Beragam faktor inilah yang membuat TPPS Kota Pasuruan harus bersatu padu bekerja secara optimal sesuai kewenangan masing-masing perangkat daerah. Ia juga menyampaikan kepada satgas TPPS Jatim bahwa di tahun 2024 nantinya akan ada amunisi baru dalam percepatan stunting berupa program CSR dari salah satu perusahaan.
"Bahkan selain perangkat daerah, perusahaan swasta kini juga ikut tergerak berperan dalam penanganan stunting. Ini patut disyukuri," tegasnya.
Baca Juga: Sambut Hari Kesehatan Nasional ke-60, Dinkes Kota Batu Bidik Sekolah Gelar Aksi Bergizi
Adi berharap, catatan positif turunnya angka stunting ini memacu timnya untuk terus bekerja keras di tahun 2024. Mengingat target lebih besar telah menanti.
"Insya Allah dengan kerja keras bersama, kita berharap tahun 2024 akan tercapai target penururunan hingga mencapai di bawah 5 persen. Ini tentu tidak mudah. Harus ada extra effort dan inovasi serta dukungan seluruh pihak", pungkasnya. (par/mar)
Baca Juga: Peringati Hari Pahlawan, Pemkot Pasuruan Gelar Upacara
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News