KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Jembatan Jongbiru yang melintasi Sungai Brantas di Desa Jongbiru, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, akan mulai dioperasikan pada awal Juli 2024.
Pengoperasian Jembatan yang Groundbreaking-nya dilakukan pada 23 November 2023 itu ditegaskan oleh oleh Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, saat meninjau progres pengerjaan proyek jembatan, Kamis (20/6/2024).
Baca Juga: Peringati HUT Korpri, Pjs Bupati Kediri Dorong ASN Lebih Adaptif dengan Perkembangan Teknologi
"(Proyek) pembangunan Jembatan Jongbiru, sudah terlaporkan Insyaallah, tanggal 28 Juni 2024 pengerjaan sudah selesai. Awal Juli (2024) akan diresmikan untuk dibuka," kata pimpinan daerah yang akrab disapa Mas Dhito usai melakukan peninjauan di Jembatan Jongbiru.
Ia menyatakan, Jembatan Jongbiru yang menghubungkan Kabupaten dan Kota Kediri sudah bisa digunakan di awal Juli (2024). Ini bagian dari komitmen Pemkab Kediri untuk menyiapkan (sarana jalan) dengan adanya Bandara Dhoho Kediri.
"Tentunya ada beberapa hal yang akan dikomunikasikan dengan Pj. Wali Kota Kediri. Karena setelah melewati Jembatan ini, sudah masuk wilayahnya Kota Kediri," tuturnya.
Baca Juga: Bagikan PTSL di Dua Desa, Pjs Bupati Kediri Imbau Warga Jaga Bidang Tanah Masing-Masing
Mas Dhito juga menyebut, memang ada sedikit kendala saat pengerjaan pondasi jembatan di titik tengah, yaitu ketika akan dicor, air sungai (Brantas) selalu masuk, "Tapi semuanya sudah bisa diatasi dan pada tanggal 28 Juni 2024 pengerjaan jembatan sudah selesai."
Groundbreaking atau peletakan batu pertama pembangunan Jembatan Jongbiru telah dilakukan oleh Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana, pada 23 November 2023. Waktu itu, ia Dhito, mengatakan bahwa jembatan dengan panjang 133 meter ini merupakan konektivitas penyangga menuju akses Bandara Dhoho.
Selama kurang lebih 6 tahun, jembatan yang sebelumnya juga digunakan oleh PG Mrican untuk jalan lori pengangkut tebu itu terputus. Masyarakat yang hendak lewat dari arah timur atau barat harus berputar menuju Jembatan Semampir.
Baca Juga: Pemkab Kediri Raih Penghargaan Terbaik Keterbukaan Informasi Publik
Mas Dhito berharap, ketika pembangunan jalan tol dan bandara beroperasi, jembatan itu dapat mempercepat akses masyarakat. Sehingga bisa memangkas jalan mobilitas dan menunjang distribusi ekonomi.
"Saya berharap proses pembangunan eks Jembatan Mrican ini bisa tepat waktu, tepat mutu, dan tepat sasaran sesuai dengan target dan rencana yang telah ditentukan," ucapnya.
Proyek pembangunan jembatan ini menggunakan dana APBN tahun anggaran 2023 dan 2024 dengan nilai sekira Rp30 miliar. Konstruksi jembatan tersebut menggunakan rangka baja. (adv/pkp)
Baca Juga: Hingga November 2024, Stok Daging Sapi di Kabupaten Kediri Surplus 2.736,7 Ton
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News