SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pj Gubernur Jatim, Adhy Karyono, memimpin deklarasi gerakan anti-perundungan pada pembukaan MPLS atau masa pengenalan lingkungan sekolah tahun ini untuk jenjang SMA, SMK, dan SLB negeri/swasta, di SMK Negeri 5 Surabaya, Senin (15/7/2024).
Diikuti oleh 356.644 siswa-siswi se-Jawa Timur via luring maupun daring, deklarasi ini dilakukan dengan menunjukkan ratusan ribu poster anti-perundungan. Tak hanya itu, dilakukan juga penandatanganan pernyataan anti-perundungan yang diikuti oleh seluruh undangan dan peserta MPLS yang ada.
Baca Juga: Charity Game Waras FC vs Persebaya Legend, Pj Adhy Apresiasi Prestasi Rudy William Keltjes
Adhy menegaskan, MPLS tahun ini sengaja mengusung tema 'Siap Mendukung Anti-Perundungan di Jawa Timur'. Yang mana, tema ini sangat relevan dengan isu global di mana perundungan atau bullying adalah masalah serius yang dapat mengganggu proses belajar dan perkembangan psikologis peserta didik.
"Kalau berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI, kasus perundungan mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Jadi mari kita ciptakan lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan kondusif untuk belajar," ujarnya.
Baca Juga: Sukses Implementasikan Tata Kelola SPK Efektif dan Terukur, Pemprov Jatim Raih Penghargaan dari BSN
Ia kemudian menjelaskan, ada beberapa langkah kreatif yang bisa dilakukan untuk meminimalisir perundungan. Antara lain pendidikan karakter, penggunaan teknologi informasi untuk hal positif, pendekatan partisipatif, kerjasama dengan orang tua, serta pelatihan dan pengembangan guru.
"Kita harus menjadi agen perubahan yang aktif untuk mendukung gerakan anti-perundungan ini. Kami tidak ingin lagi ada di antara teman-teman semua yang dalam masa orientasi maupun belajar nanti menjadi korban kekerasan atau kerusuhan. Itu fenomena kuno," paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, Jawa Timur juga menjadi juara umum dalam Lomba Kompetensi Siswa (LKS) Disabilitas Jenjang Pendidikan Khusus Tingkat Nasional Tahun 2024. Penghargaan ini diserahkan Kepala Dinas Pendidikan Jawa Timur Aries Agung Paewai kepada Pj Gubernur Jatim.
Baca Juga: Pj Bupati Nganjuk Terima Penghargaan UHC pada Peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-60
Sementara itu, Aries mengatakan bahwa apa yang dilakukan selama MPLS ini merupakan bentuk intervensi pemerintah bagi permasalahan yang ada. Diharapkan, ke depannya lingkungan pendidikan Jawa Timur akan menjadi wadah aman yang mencetak lebih banyak SDM berprestasi.
"Dengan deklarasi yang ada ini, kami berharap agar sekolah bukan hanya menjadi tempat menimba ilmu. Tapi juga lingkungan aman di mana anak-anak kita bisa membangun pertemanan, meningkatkan nilai dan karakter, serta bebas mengekspresikan diri sendiri," ucapnya. (dev/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News