Tidur Tidak Teratur Jadi Faktor Risiko Diabetes? Ini Faktanya

Tidur Tidak Teratur Jadi Faktor Risiko Diabetes? Ini Faktanya Tidur Tidak Teratur Jadi Faktor Risiko Diabetes? Ini Faktanya. Foto: Ist

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pola tidur yang tidak teratur memiliki dampak buruk bagi kesehatan tubuh, salah satunya menjadi salah satu faktor meningkatnya risiko diabetes melitus.

Diabetes melitus merupakan jenis diabetes tipe 2 yang diderita oleh setengah milyar orang di seluruh dunia dan menjadi penyakit terbanyak yang menyebabkan kecatatan hingga kematian.

Baca Juga: Klarifikasi Khofifah soal Hoaks Video Bagi-Bagi Santunan Usai Menang Pilbup Jatim

Penderita diabetes tipe 2 diperkirakan akan naik menjadi 1,3 milyar di tahun 2050. Maka dari itu perlu pencegahan yang maksimal agar terhindar dari penyakit tersebut.

Para ahli berusah menganalisis data akselerometri lebih dari 84.000 partisipan di UK Biobank Study mengenai apakah terdapat kaitan antara tidur dengan penyakit diabetes.

Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa pola tidur yang tidak teratur memiliki risiko 34 persen lebih tinggi terkena diabetes. Sedangkan pola tidur yang teratur bisa mengurangi risiko diabetes.

Baca Juga: Khasiat Air Rendaman Daun Ketumbar untuk Kesehatan Tubuh

"Penelitian kami menemukan faktor gaya hidup yang bisa diubah, yaitu pola tidur yang membantu menurunkan risiko diabetes. Pola tidur yang konsisten sangat penting sebagai salah satu strategi pencegahan diabetes," ujar ketua peneliti Sina Kianersi PhD.

Para peserta dalam penelitian tersebut menggunakan alat akselerometer untuk memantau pergerakan selama 7 malam. Lalu, para peserta dipantau selama 7,5 tahun untuk melacak perkembangan diabetes melalui rekam medis.

Meski demikian penelitian ini memiliki keterbatasan, yaitu beberapa informasi gaya hidup yang dipakai dalam studi dikumpulkan 5 tahun sebelum studi akselerometer dimulai.

Baca Juga: Resep Kolak Pisang Bakar Nangka, Sajian Manis dan Praktis

Selain itu, assessment durasi tidur hanya 7 hari dianggap kurang lama untuk menangkap pola tidur jangka Panjang.

Kianersi selaku ketua penelitian mengatakan, hasil studinya berkontribusi dalam usaha pencegahan diabetes pada berbagai level.

(ans)

Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini 28 November 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mahasiswa Indonesia Bekerja Part Time Sebagai Petani di Jepang, Viral Karena Gajinya, ini Kisahnya':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO