Staf Desa Kalipang Kediri Usir dan Ancam Wartawan saat Liput Puluhan Warga yang Protes Masalah Air

Staf Desa Kalipang Kediri Usir dan Ancam Wartawan saat Liput Puluhan Warga yang Protes Masalah Air Kades Kalipang, Antonius Supratiknya, yang langsung menemui warganya di Balai Desa, berjanji akan meneruskan aspirasi warga tersebut kepada pihak-pihak terkait. FOTO: Muji Harjita/BANGSAONLINE

KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Salah satu staf atau perangkat , Kecamatan Grogol mengusir wartawan yang bertugas saat meliput aksi puluhan warga yang menggeruduk kantor Desa terkait masalah air yang tersendat, Senin (5/8/2024).

Saat itu puluhan warga menuntut solusi dari masalah air untuk kebutuhan sehari-hari. Termasuk kebutuhan minum dan pengairan sawah.

Baca Juga: Jaring Atlet untuk Porprov, Pordasi Kediri Gelar Kejurprov Berkuda di Lapangan Desa Wates

Perwakilan warga dari 6 Dusun di tersebut berharap Kepala bisa mencari jalan keluarnya dan meneruskan aspirasi warga ini ke pihak terkait seperti Pemkab dan .

Petrus, salah satu petani tembakau, warga Dusun Grogol Kulon, menyampaikan bahwa air yang berasal dari sumber di lereng Gunung Wilis, tidak mencukupi untuk mengairi sawahnya.

Menurutnya, hal itu dikarenakan air yang berasal dari sumber air di hutan tidak sampai ke bawah. Karena digunakan mengairi tanaman yang ditanam di hutan. Seperti cengkeh, durian dan tanaman produktif lainnya.

Baca Juga: Buka Rakerda Kejati Jatim 2024 di Kediri, Kajati: Pentingnya Penegakan Hukum Humanis dan Profesional

Hal senada disampaikan Kusnadi, warga lainnya. Menurutnya, air dari sumber di Gunung Wilis memang digunakan untuk mengairi tanaman produktif di hutan. Oleh karena itu, air untuk kebutuhan warga dan pengairan sawah menjadi berkurang.

Kades Kalipang, Antonius Supratiknya, yang langsung menemui warganya di Balai Desa, berjanji akan meneruskan aspirasi warga tersebut kepada pihak-pihak terkait.

Antonius menyarankan agar warga juga menanyakan sumber air dari Gunung Wilis itu ke .

Baca Juga: Gandeng Peradi, Fakultas Hukum Uniska  Adakan Ujian Profesi Advokat

Sebab, hutan di mana terdapat sumber air itu berada di wilayah milik .

Sedangkan untuk air bersih untuk rumah tangga, menurut Kades Kalipang, pihak Desa sudah berupaya untuk mendatangkan air bersih agar kebutuhan air bersih bisa mencukupi kebutuhan warga.

Seperti pengiriman air bersih dari BPBD Kabupaten

Baca Juga: Uniska dan ID Consulting Jepang Teken MoU Strategis untuk Penyerapan Tenaga Kerja

"Karena kebutuhan warga terkait air bersih semakin meningkat, pihak desa juga melakukan pipanisasi langsung dari sumber air di Gunung Wilis menuju ke tempat penampungan air," ucap Kades.

Karena air dari sumber air digunakan untuk kebutuhan air minum warga, lanjutnya, air dari sumber berkurang dan tidak mencukupi lagi untuk pengairan sawah. 

Antonius berjanji akan meneruskan aspirasi masyarakat terkait air untuk pengairan sawah ini ke .

Baca Juga: Hakim PN Tuban Vonis Penebang Kayu Jati Milik Perhutani 10 Bulan dan Denda Rp500 Juta

Namun, Kades Kalipang itu mengakui jika air dari sumber di Gunung Wilis juga dimanfaatkan untuk pengairan tanaman produktif yang ditanam warga di hutan yang telah dibuka oleh .

Namun, ada aksi yang sangat disayangkan. Salah satu staf kantor bernama Margareta mendesak wartawan yang bertugas untuk keluar dari ruangan.

Dia melarang wartawan meliput karena tidak ada surat tugas khusus untuk mereportase masalah ini.

Baca Juga: Peringatan Hari Disabilitas Internasional, Mbak Chicha Berkomitmen Setarakan Hak Penyandang

Margareta sempat mengancam akan melaporkan salah satu wartawan ke pihak berwajib.

Margareta juga sempat menyebut salah satu media dan nama seorang wartawan yang disebut sudah bekerjasama dengan

" sudah ada kerjasama dengan media (sambil menyebut nama media itu dan nama wartawan),"ucap Margareta ketus.

Baca Juga: Sambut Hari Ibu, Ketua TP-PKK Kabupaten Kediri Usung Subtema Perempuan Berbudaya

Meski wartawan sudah menunjukkan kartu pers dan kartu UKW dari Dewan Pers, Margareta tetap tak mentolerir.

Ia hanya memperbolehkan wartawan meliput jika memiliki surat tugas liputan khusus yang spesifik ke .

Margareta pun mengelak melakukan

Baca Juga: Ingin Hidup Mewah, Pria Asal Nganjuk Rampok 3 Swalayan di Kediri

Setelah sempat terjadi perdebatan panjang di salah satu ruangan kantor Desa akhirnya dua wartawan mengalah atas aksi arogansi oknum staf desa tersebut dan memilih meninggalkan lokasi. (uji/van)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO