KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Pemkot Mojokerto kembali meraih apresiasi dari pemerintah pusat atas kinerjanya dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kali ini, Pemkot Mojokerto menerima dana insentif fiskal sebesar Rp18,7 miliar dari Kemenkeu atas capaian penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan angka stunting, dan percepatan belanja daerah.
Baca Juga: Kota Mojokerto Mulai Uji Coba Makan Bergizi Gratis Bagi 14 Ribu Siswa SD-SMPN
Apresiasi tersebut diterima secara simbolis oleh Sekretaris Daerah Kota Mojokerto, Gaguk Tri Prasetyo, mewakili Pj Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro, dalam Rakornas Percepatan Penurunan Stunting 2024 di Jakarta, Rabu (4/9/2024).
Alokasi dana insentif fiskal itu tertuang dalam Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 353 Tahun 2024, yang dikeluarkan pada 1 September 2024. Dana ini merupakan bentuk penghargaan kepada provinsi, kabupaten, dan kota yang menunjukkan kinerja terbaik dalam kategori kesejahteraan masyarakat.
Pj Wali Kota Mojokerto, Moh. Ali Kuncoro, mengungkapkan rasa syukur atas penghargaan ini.
Baca Juga: Pemkot Mojokerto Gelar Puncak Peringatan HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional 2024
"Alhamdulillah, Kota Mojokerto kembali mendapat dana insentif fiskal dari pusat. Tahun 2023 kami menerima Rp6,4 miliar atas capaian penghapusan kemiskinan ekstrem, dan tahun 2024 kami menerima Rp18,7 miliar. Ini adalah hasil dari upaya penghapusan kemiskinan ekstrem, penurunan stunting, dan percepatan belanja daerah yang telah kami lakukan,” ucapnya, Kamis (5/9/2024).
Dana insentif fiskal ini akan digunakan untuk memperkuat program-program kesejahteraan masyarakat, terutama dalam mempercepat penurunan angka kemiskinan dan stunting yang menjadi fokus pemerintah.
Selain itu, dana ini juga akan dialokasikan untuk mendukung pengelolaan anggaran daerah yang lebih efektif dan efisien, demi menciptakan dampak nyata yang bisa dirasakan masyarakat Kota Mojokerto.
Baca Juga: Punya Bukit Teletubbies, TPA Randegan Serap Kunjungan Wisata Daerah
"Dana ini bukan hanya sebuah penghargaan, tetapi juga motivasi bagi kami untuk terus bekerja keras dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Mojokerto. Kami akan terus berinovasi dan memastikan bahwa dana ini digunakan secara optimal untuk kepentingan masyarakat," urai Ali.
Dengan penghargaan ini, Pemkot Mojokerto semakin berkomitmen untuk mewujudkan pemerintahan yang bersih, transparan, dan berorientasi pada kepentingan masyarakat, serta terus memperkuat program-program sosial dan pembangunan.
Persentase penduduk miskin ekstrem Kota Mojokerto tahun 2023 tercatat 0 %, sedangkan untuk prevalansi stunting di Kota Mojokerto terus melandai dari waktu ke waktu, Hal tersebut terlihat dari perhitungan Elektronik Pencatatan Laporan Gizi Berbasis Masyarakat (EPPBGM) dari 3,12 pada 2022 menjadi 2,04 pada 2023 dan mencapai 1,85 per Juli 2024.
Baca Juga: Panas! Saling Sindir soal Stunting hingga 'Kerpek' Catatan Warnai Debat Terakhir Pilbup Jombang 2024
Sementara untuk belanja daerah, per 31 Agustus 2024, dari anggaran Rp. 1 triliun, telah terserap 55,36 persen, atau sebesar Rp. 600 miliar. (ris/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News