GRESIK, BANGSAONLINE.com - Menjelang penentuan pimpinan DPRD Gresik definitif periode 2024-2029, nama Bambang Suhartono menjadi pembahasan sejumlah anggota dewan.
Bambang Suhartono merupakan mantan Ketua DPRD Gresik periode 1999-2004 yang dikenal sangat mengayomi semua anggotanya, dari fraksi mana pun.
Baca Juga: Respons Pimpinan DPRD Gresik soal Belum Cairnya Bosda, BK, dan BHP
Bambang Ger, begitu sapaan akrabnya, juga dikenal sangat perhatian dan loyal (loman) dengan pegawai Sekretariat DPRD Gresik, meskipun statusnya tenaga harian lepas. Misalnya tukang sapu yang bekerja di gedung DPRD.
"Tentu, Mas, di momentun menjelang penetapan pimpinan DPRD Gresik definitif, kami tentu butuh sosok Ketua DPRD Gresik yang mengayomi, fair dengan anggota, dan sangat peduli dengan sesama. Seperti mantan Ketua DPRD Gresik periode 2019-2004 (Almarhum Bambang Suhartono)," ucap salah satu anggota DPRD Gresik periode 2024-2029 kepada BANGSAONLINE.com, Sabtu (7/9/2024).
Ia mengaku mendapat cerita dari para mantan anggota DPRD Gresik semasa Bambang Ger. Yaitu tentang sikap Bambang Ger yang merangkul semua anggota, sehingga memiliki hubungan emosional yang kuat dengan sesama anggota DPRD.
Baca Juga: Empat Pimpinan DPRD Gresik Definitif Resmi Dilantik
"Ada program dan kebijakan apapun dibicarakan dengan semua anggota. Sehingga keputusan yang diambil dijalankan dengan baik dan senang oleh semua anggota. Karena ketuanya dianggap fair dan adil, serta memberikan kemaslahatan kepada anggota," ungkapnya.
"Ibaratnya Pak Bambang Ger makan roti, semua anggota juga ikut makan roti," kelakarnya.
Menurut cerita tersebut, Bambang Ger juga mengedepankan cara-cara keluargaan, sehingga tak ada sekat antara pimpinan dan anggota.
Baca Juga: 4 Pimpinan DPRD Gresik Bisa Dilantik Bersamaan, Jika SK Mujid Riduan dari Gubernur Turun Minggu ini
"Karena saking dekatnya dan bisa membangun hubungan keluargaan, semua anggota DPRD biasa datang ke rumah dinas Bambang Ger di Jalan Panglima Sudirman, maupun rumah pribadi di Kompleks Darussaada Gresik Kota Baru (GKB). Ngumpul bareng, diskusi program untuk kemajuan Kabupaten Gresik dengan suasana sangat cair," tuturnya.
"Makanya, sangat wajar kalau Pak Bambang Ger sangat dijaga oleh anggota dan pegawai sekretariat DPRD waktu itu," imbuhnya.
Solidnya pimpinan DPRD Gresik dan anggota waktu itu membuat DPRD Gresik memiliki nilai tawar yang kuat dan disegani oleh semua mitra.
Baca Juga: Jadi Pimpinan DPRD Gresik, Mujid Riduan Siap Dilantik Belakangan
"Jadi, kalau hearing dan paripurna gitu semua kepala OPD datang. Kalau kepala OPD diundang hearing tidak datang, hearing batal. Karena kepala OPD adalah pengambil kebijakan. Tidak seperti sekarang, hearing anak buah yang datang, sehingga DPRD terkesan disepelekan. Terkesan tak punya nilai tawar, tak punya marwah," pungkasnya.
Dalam catatan BANGSAONLINE.com yang menjumpai masa kepemimpinan DPRD Gresik periode 1999-2004, Bambang Ger sangat dekat dan komunikatif dengan wartawan.
Ia sering mengundang wartawan untuk diskusi dan sharing membahas problem Pemkab Gresik dan mencarikan solusinya. Bambang menilai wartawan punya akses luas dan punya efek besar dalam publikasi kepada masyarakat.
Baca Juga: SK Turun, DPP PDIP Tunjuk Mujid Pimpinan DPRD Gresik
Diskusi dengan wartawan itu biasanya dilaksanakan pada hari Sabtu. Diskusi tersebut antara lain membahas soal program pembangunan, seperti infrastruktur, pendidikan, kesehatan, ketenagakerjaan, kemiskinan dan lainnya.
Begitu pun problem lain di Gresik seperti keberadaan industri yang tak melengkapi izin dan membuang limbah sembarangan, sehingga mencemari lingkungan.
Bambang tak segan-segan turun langsung ke lapangan mengajak wartawan untuk menyidak pabrik-pabrik tersebut.
Baca Juga: SK DPP PDIP untuk Pimpinan DPRD Gresik Definitif Belum Turun
Ia juga kerap sidak ke proyek-proyek yang dikerjakan oleh pemerintah dengan APBD agar pelaksanaannya tertib, sebagai bagian menjalankan fungsi pengawasan DPRD. (hud/ns)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News