SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Khofifah Indar Parawansa menyebut Hari Perdamaian Internasional atau International Day of Peace (IDP) merupakan momen penting bagi negara-negara di dunia untuk terus menyerukan perdamaian bagi Bangsa Palestina.
"Jangan pernah lelah menyerukan perdamaian bagi Bangsa Palestina. Konflik dan krisis kemanusiaan di Palestina harus segera dihentikan. Bila semua negara bersama-sama memperkuat solidaritas, bukan hal yang mustahil menciptakan perdamaian di dunia ini," kata Khofifah di Surabaya, Sabtu (21/9/2024).
Baca Juga: Ide Kontroversial Utusan Trump, Dua Juta Warga Ghaza Mau Dipindah ke Indonesia
Hari Perdamaian Internasional sendiri diperingati setiap tanggal 21 September. Peringatan ini bertujuan meningkatkan kesadaran akan pentingnya perdamaian di seluruh dunia.
Khofifah mengatakan, Hari Perdamaian Internasional dapat menjadi momentum yang tepat untuk terus-menerus meningkatkan kesadaran global tentang konflik kemanusiaan di Palestina.
Salah satunya dengan menggunakan media sosial untuk menyebarkan pesan tentang perdamaian dan perlindungan hak asasi manusia bagi rakyat Palestina.
Baca Juga: BMKG Prediksi 35 Daerah di Jatim Rawan Angin Kencang, Ini Pesan Khofifah
"Perdamaian adalah proses yang memerlukan komitmen bersama dan keterlibatan dari berbagai pihak. Termasuk pentingnya solidaritas global untuk menunjukkan dukungan melalui aksi damai," katanya.
"Perdamaian bukan sekadar tidak ada perang, perdamaian adalah proses dinamis dan partisipatif. Proses ini mengharuskan setiap individu, komunitas, dan bangsa untuk berpartisipasi aktif dalam menyelesaikan konflik dengan dialog yang terbuka dan kerja sama," imbuhnya.
Lebih lanjut, Khofifah mengatakan, Hari Perdamaian Internasional bukanlah sebuah perayaan belaka. Namun, harus menjadi momen refleksi bagi seluruh umat manusia untuk berkomitmen pada perdamaian di atas segala perbedaan.
Baca Juga: PMK di Jatim Tertangani Dengan Baik, Khofifah Optimis Stok Hewan Ternak Aman Jelang Ramadhan
"Peringatan ini juga menjadi panggilan untuk melawan ketidakadilan, mengurangi dampak perubahan iklim, serta memperjuangkan hak asasi manusia di seluruh dunia," katanya.
"Yang tidak kalah penting adalah bagaimana kita membangun budaya damai. Apalagi di tengah keberagaman budaya, etnis, dan agama, sikap saling memahami dan toleransi merupakan hal yang sangat penting," pungkasnya.
Dikutip dari situs PBB, Hari Perdamaian Internasional 2024 mengusung tema "Cultivating a Culture of Peace" atau "Membangun Budaya Damai". Tahun ini menandai peringatan 25 tahun diadopsinya Deklarasi dan Program Aksi tentang Budaya Damai oleh Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa. (dev/rev)
Baca Juga: Diskusi Bareng Wamen Giring Ganesha, Khofifah Rekomendasikan Pengembangan Area Majapahit di Trowulan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News