PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Warga Desa Kawisrejo, Kecamatan Rejoso, geram dengan kinerja Nanang Qosim selaku kepala desa setempat yang dianggap semakin buruk. Hal tersebut disampaikan oleh koordinator aksi, Riko, salah satu warga yang tergabung dalam komunitas Gebrak atau akronim dari Gerakan Bersama Rakyat Antikorupsi.
"Banyak keluhan warga yang tidak puas dengan kinerja Kades sekarang ini," ujarnya ketika audiensi di Balai Desa Kawisrejo, Minggu (29/9/2024).
Baca Juga: Gertap Laporkan Kades ke Bawaslu, Diduga Ikut Kampanye dan Distribusikan APK Salah Satu Paslon
Menurut dia, lambat laun desanya semakin terpuruk dikarenakan pelaksanaan program-program terkendala, dan berdampak pada para petani. Selain itu, kondisi BUMDes amburadul lantaran modal yang telah dicanangkan dalam program hanya harapan palsu.
"Bagaimana BUMDes mau berkembang? pencairannya saja bulan Oktober," katanya.
Dalam audiensi terbuka itu dihadiri oleh para mantan kepala desa setempat, seperti Mulyadi dan Toyib. Mereka hadir untuk memberikan masukan agar mundur secara hormat ketimbang dimundurkan oleh warga.
Baca Juga: Lujeng Soroti Kredibilitas Lembaga Survei Pilkada 2024 di Kabupaten Pasuruan
"Kalau menurut saya mending mundur secara baik-baik dari pada dimundurkan," ucap kepala desa 2 periode itu.
Ia memaparkan, kinerja pemerintah desa di bawah kendali Qosim mengalami penurunan secara drastis, di antaranya CSR dari Cheil Jedang selama 2 tahun tidak terealisasi, modal BUMDes digunakan, uang karang taruna dipakai, dan anggaran koperasi wanita pun demikian.
"Program desa terkendala pelaksanaannya, dampaknya petani banyak yang mengeluh itu seperti himpunan petani pemakai air gak jalan. Apa gunanya kalau kelompok sudah dibentuk tapi gak jalan," paparnya.
Baca Juga: Tak Dukung Lingkungan Hidup, Lujeng Pertanyakan Visi 2 Paslon Pilbup Pasuruan 2024
"Ditambah lagi ada berita perselingkuhan yang menggemparkan di media sosial kalau pelakunya tidak lain adalah Kades Kawisrejo. Selaku warga Kawis, sangat malu lah mendengar berita gitu," imbuhnya.
Oleh karena itu Toyib berharap karena warga sering mengingatkan lebih baik mundur, "Dengan kesadarannya untuk Pak Kades itu mundur atau diundurkan."
Sedangkan Qosim langsung menanggapi tuntutan warga. Ia menyatakan, "Ini adalah sebuah aspirasi dan saya berterima kasih."
Baca Juga: Pemilik Kafe di Ruko Gempol 9 Keluhkan Pungutan Rp80 Ribu per Hari, Minta Pertanggungjawaban
Ia mengaku bakal memperbaiki semua tindakan dan kebijakan. Baginya, aspirasi warga tak mematahkan semangat untuk membangun desa.
Soal keresahan, Qosim bakal melakukan musyawarah bersama jajaran perangkatnya. Terkait isu perselingkuhan, ia membantah dan berani bersumpah.
"Ini saya menghadap ke selatan, disaksikan langit dan bumi bahwa saya tidak melakukan hal tersebut," sebutnya.
Baca Juga: Peringati Hari Jadi Kabupaten Pasuruan, Barikade Gus Dur Gelar Karnaval Akbar
Disebutkan olehnya, ada saksi yang menyebutkan penggerebekan dan dibawa ke Balai Desa Karang Sentul, tempat kejadian perkara waktu itu.
"Tidak ada melakukan perzinaan atau asusila tidak ada," kata Kades Seram saat diundang audiensi terbuka tersebut.
Ia menjelaskan kalau Qosim ketahuan selingkuh, pastinya ada alat bukti seperti foto, video, pakaian dalam, atau selimut, dan bukti lainya. Namun saat kejadian itu pihak kedua warga setempat itu tidak memiliki alat bukti yang mendukung.
Baca Juga: Sosialisasi Bakesbangpol Kabupaten Pasuruan Dipolitisasi, Lujeng Bilang Begini
Dari kuasa hukum Desa Kawisrejo juga mengancam akan melaporkan wartawan, dan 2 warga yang menggerebek dan menuduh berselingkuh.
"Nanti kami akan laporkan ke Polres, benar atau tidaknya biar pihak yang berwajib yang menentukan," ucap Umar Wirohadi saat mendampingi Qosim audiensi.
Sementara Halim, wartawan yang memberitakan Kades Qosim digerebek warga gegara perselingkuhan itu tidak hadir saat audiensi karena ada kegiatan di luar kota. Namun, dia menjamin bahwa apa yang diberitakan tersebut datanya valid,
Baca Juga: LSM Jimat Minta Ada Uji Publik Dokumen Lelang Proyek Revitalisasi Pasar Cheng Hoo
"Monggo mau dituntut ke mana saja saya siap," kata pria berambut gondrong saat tatap muka secara daring di hadapan ratusan warga, dan jajaran pemerintah desa yang hadir. (afa/mar)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News