SUMENEP,BANGSAONLINE.com - PCNU Sumenep melalui Lembaga Kemaslahatan Keluarga (LKK) workshop bertema 'Membincang Masa Depan Perempuan dan Anak: Tantangan dan Solusi' di Universitas Bahaudin Mudhary Madura (UNIBA),Sabtu (19/10/2024).
Kegiatan ini merupakan atensi PCNU Sumenep terhadap maraknya kasus kekerasan kepada perempuan dan anak yang ada di Sumenep dan Madura.
Baca Juga: Peringati Harlah ke-73, JQHNU Sumenep Gelar Haflah Tilawah dan Santunan Anak Yatim
Kepada awak media, Ketua LKK PCNU Sumenep Raudlatun, mengatakan, bahwa kasus kekerasan tidak bisa dibiarkan berlarut-larut tanpa penanganan yang jelas.
Maka dengan acara kini pihaknya tidak ingin kegiatan ini hanya sekadar bersifat seremonial saja.
“Karenanya, kami ingin kegiatan ini ada aksi nyata dan kerja sama bareng pemerintah untuk menangani dan mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak secara serius dan berkesinambungan yang dkibutuhkan sinergi antara semua pihak, terutama pemerintah, agar pencegahan kekerasan bisa efektif dan berkelanjutan," lanjutnya.
Baca Juga: PCNU Sumenep Gelar Pertemuan Rutin Bulanan
Kegiatan ini, Workshop juga mendapat dukungan penuh dari UNIBA, sebagai tuan rumah kegiatan tersebut.
Wakil Rektor II UNIBA, Ahmadi Hairuddin, menyampaikan bahwa pihaknya telah membentuk Satgas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) untuk menciptakan lingkungan kampus yang aman dan bebas dari kekerasan.
Pihaknya juga bertekad ingin mencetak mahasiswa yang unggul, baik secara akademik maupun moral, tanpa terlibat dalam praktik kekerasan.
Baca Juga: Sambut HSN 2021, MWC NU Ganding Gelar Lomba Mewarnai
“Dan dalam hal ini tentu saja kami bertekat ingin mencetak mahasiswa yang unggul, baik secara akademik maupun moral, tanpa terlibat dalam praktik kekerasa," ujarnya.
Sementara dari Sekretarisnya, Zainul Hasan, mengecam keras kejadian kekerasan yang belakangan ini mencuat di Sumenep.
Dikatakan bahwa, sebagai umat beragama, pihaknya harus mengutuk keras tindakan kekerasan, apalagi hingga menyebabkan hilangnya nyawa.
Baca Juga: Para Ketua NU dan Tokoh Tolak Tol Trans Madura, Minta Transportasi Kereta Api Dibangkitkan Lagi
“Kami meminta agar pelaku diproses seadil-adilnya, dan PCNU juga mendorong agar laki-laki ikut terlibat dalam upaya ini, karena sebagian besar pelaku adalah laki-laki," tuturnya.
Hadir pada acara tdersebut, sejumlah pembicara, di antaranya Ai Mariyati Sholihah, Ketua KPAI dan Sekretaris LKK PBNU, yang membahas secara mendalam kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.
Dan turut hadir sebagai penanggap, Kepala Dinas Sosial Sumenep Mustangin, anggota DPRD Sumenep Nia Kurnia Fauzi, dan perwakilan Polres Sumenep
Baca Juga: Satgas Covid-19 MWC NU Pragaan Tepis Isu Vaksin Sebabkan Kematian
PCNU Sumenep berharap agar hasil dari workshop ini dapat segera ditindaklanjuti oleh berbagai pihak, agar kasus-kasus kekerasan yang terjadi belakangan ini tidak akan terulang lagi. (aln/van)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News