PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Sebuah perahu yang mempunyai panjang 13 meter dan lebar 4 meter milik nelayan di Palabuhan Mayangan, Kota Probolinggo, karam setelah dihempas angin kencang, di perairan selat Madura, Jumat (18/9). Ini terjadi karena perahu itu kelebihan beban.
Perahu ini berisi 5 orang, dan membawa beban semen 200 sak, dari Pelabuhan Mayangan menuju ke Pulau Gili Ketapang Probolinggo.
Baca Juga: Banjir Dukungan! Khofifah Dirubungi Ribuan Pekerja SKT Sampoerna Plant Kraksaan
Beruntung insiden ini tidak ada korban jiwa, hanya beberapa orang yang ada sempat terkulai lemas akibat berusaha berenang ke bibir pantai, setelah perahu yang ditumpangi nyaris terbalik. “Anginnya kencang, untung kami belum berada di tengah laut, kalau posisi kami berada di tengah laut, mungkin kami sudah meninggal,” jelas Hasim (50) warga Gili, salah satu penumpang di perahu ini.
Dikatakan Hasim, selain angin kencang, perahu yang ditumpanginya setirnya bermasalah saat menahan arus angin yang membawa perahunya ke arah lain. Dia dan temannya lain lain tidak mampu mengendalikan hembusan angin hingga harus dipaksakan dan berakibat kerusakan pada setir perahu.
“Kami paksakan untuk terus menuju ke Gili, karena di perahu ini bebannya sangat berat. Kami kewalahan saat setir rusak, dihempas angin dan susah mengendalikan beban berat semen 200 sak,” imbuh Hasim.
Baca Juga: Belasan Wartawan Datangi Kantor DPRD Kota Probolinggo, Ada Apa?
Dari peristiwa ini, selang satu jam kemudian, 5 orang nelayan termasuk Hasim, mengaku trauma dengan peristiwa ini, karena membawa beban erat dengan menggunakan perahu yang bukan selayaknya untuk dibawa menyeberang lautan. (ndi/ros)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News