TUBAN, BANGSAONLINE.com - Korban dampak kekeringan di Kabupaten Tuban hingga akhir September 2015 ini sudah mencapai 29 desa. Berdasarkan infomasi dari BPBD Tuban, Senin (21/9) menyebutkan, 29 desa ini tersebar di 8 Kecamatan. Di antaranya, Kecamatan Senori, Semanding, Gerabagan, Rengel, Soko, Kerek dan Montong.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tuban, Joko Ludiono ketika dikonfirmasi menyatakan, untuk mengantisipasi dampak kekeringan ini petugas BPBD setiap hari telah mengirim air bersih sebanyak 3 kali. Dengan rincian setiap desa medapatkan jatah 1 truk tangki. Jumlah kekeringan ini bakal bertambah, mengingat musim kemarau diprediksi akan berlangsung sampai Nopember 2015 mendatang.
Baca Juga: Masyarakat Keluhkan Tingginya Denda Tilang yang Dijatuhkan PN Tuban, Tertinggi Rp750 ribu
“Bisa saja bertambah, mengingat musim kemarau yang diprediksi masih panjang,” ujar mantan Camat Gerabagan, Tuban ini.
Namun lanjut Joko, ia mengimbau kepada masyarakat agar tidak risau. Pasalnya, kini BPBD telah kerja sama dengan perusahaan maupun stakeholder yang ada di Tuban supaya turut membantu menyalurkan air bersih pada desa yang berdampak kekeringan. “Dan Alhamdulillah berbagai perusahaan sudah turut membantu sesuai wilayah terdekatnya masing-masing,” tambahnya.
Dijelaskan Joko, guna mengantisipasi kekeringan yang berkepanjangan, kini masyarakat juga sudah melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan mengambil air dari PDAM. Selain itu, warga juga melakukan penyedotan air dari embung yang sebelumnya sudah dibangun oleh pemerintah.
Baca Juga: Penyidik Satreskrim Polres Tuban Mulai Periksa Korban Dugaan Penggelapan Dana BMT AKS Bancar
Selain itu, masih kata Joko, action pemerintah dalam menangani kekeringan ini juga sudah dioptimalkan. Yakni dengan melakukan pengeboran air bawah tanah yang dilakukan dinas pekerjaan umum, meningkatkan kapasitas PDAM kecamatan, pembangunan embung bagi desa terdampak serta melaksanakan program pipanisasi yang dilakukan oleh pemerintah pusat bekerja sama dengan Pemkab.
“Upaya tersebut ada hasilnya, kini desa yang mengalami sedikit kekeringan menurun. Di mana sebelumnya pada tahun lalu ada 34 hingga 36 desa yang mengalami kekeringan,” terangnya. (wan/rev)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News