MAKKAH, BANGSAONLINE.com - Kelompok Terbang (Kloter) JKS 61 banyak jemaahnya banyak dilaporkan hilang setelah kejadian Mina 204. Dalam catatan resmi Kemenag ada 192 jemaah haji dari kloter JKS 61 yang belum pulang.
Namun detik.com merilis, kalau jumlah itu sudah berkurang secara perlahan. Banyak jemaah yang satu demi satu pulang ke tenda maktab atau penginapannya di Makkah.
Baca Juga: Mengapa Jupiter Punya Cincin, Sedangkan Bumi Tidak? Ini Penjelasannya
"Hilang 55 orang. Berkurang (jumlah hilang-red). Tadi malam ada yang satu persatu datang ke hotel atau maktab. Di hotel ada sekitar 15-an," tutur ketua kloter, Aceng Iskandar saat ditemui di Maktab 7 tempat kloternya bernaung.
Memang ada informasi dari kepala rombongan dan kepala regu kalau ada beberapa orang dari kloter JKS 61 yang menjadi korban tragedi Mina 204. Namun hal ini masih belum divalidasi oleh pihak Kemenag. "Info itu baru dari Karu (kepala regu), dan Karom (kepala rombongan)," tuturnya.
Selain dari JKS 61, jemaah yang dilaporkan banyak yang hilang adalah kloter BTH 14 sebanyak 14 orang dan kloter SUB 48 sebanyak 19 orang. Sama seperdi di JKS 61, jemaah dari BTH 14 dan SUB 48 kemungkinan
Baca Juga: Ratusan Wisudawan Universitas Harvard Walk Out, Protes 13 Mahasiswa Tak Lulus karena Bela Palestina
Sebelumnya diberitakan, ada 225 jemaah yang belum kembali ke maktab setelah tragedi tersebut. Belum bisa dipastikan mereka yang hilang itu termasuk korban peristiwa Mina atau bukan. Ada beberapa alasan jemaah belum kembali ke pemondokan. Misalnya, sedang beribadah ke Masjidil Haram, tersesat, berkunjung ke kerabatnya di maktab lain dan sebagainya.
"Jemaah yang dilaporkan belum kembali ke tenda di Mina mulai saat kejadian sampai dengan tanggal 25 September 2015 pukul 07.00 WAS, sebanyak 225 orang," tutur Kepala Daerah Kerja Arsyad Hidayat dalam jumpa pers di kantornya, Jumat (25/9/2015).
Berikut rincian jemaah Indonesia yang belum kembali ke maktabnya: Kloter BTH 14 sebanyak 14 orang, Kloter SUB 48 sebanyak 19 orang, Kloter JKS 61 sebanyak 192 orang.
Baca Juga: Viral, Surat Suara di Taiwan Sudah Dicoblos Paslon Nomor Urut 3, KPU: Hoaks
Kalangan DPR meminta pemerintah segera mengidentifikasi posisi para jemaah ini. "Pihak pemerintah Indonesia harus segera berkordinasi dengan semua pihak dan bekerja secara proaktif untuk menjelaskan posisi dari 225 nama yang dikabarkan hilang," kata Ketua Tim Pengawas Haji dari DPR, Fahri Hamzah dalam keterangannya, Sabtu (26/9/2015).
Menurut Fahri, seharusnya pemerintah tidak kesulitan melakukan pengecekan karena sejak awal database sudah lengkap. Pemerintah pun diminta agar memanfaatkan waktu dan fasilitas secara maksimal untuk mencari posisi para jemaah.
"Fakta ini tidak saja membuat pemerintah Indonesia harus bertindak lebih profesional dan cepat tetapi juga pemerintah Saudi Arabia harus lebih siap dan terbuka dalam mengendalikan dan mengkomunikasikan manajemen jemaah sejak kedatangan sampai kepulangan khususnya di daerah rawan seperti Mina dan sekitarnya," ungkap Wakil Ketua DPR ini.
Baca Juga: Dampak Tak Pernah Ganti Celana Dalam
Pemerintah Arab Saudi juga disorot oleh DPR. Pemerintah Saudi diminta untuk terbuka soal identitas korban tewas dan luka di tragedi Mina.
"Selayaknya pemerintah Saudi segera mengungkap identitas seluruh korban wafat (717 jemaah); nama, negara dan keterangan lain yang relevan. Pemerintah Saudi juga perlu mendata segera jemaah yang terluka (863 jamaah) dan masih berada di rumah sakit atau di tempat penampungan lainnya," kata Fahri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News