Bergosip saat Puasa, Apakah Batal?

Bergosip saat Puasa, Apakah Batal? Foto: Freepik

BANGSAONLINE.com - Selama Ramadhan tahun ini, umat muslim diwajibkan berpuasa menahan lapar dan dahaga mulai dari terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. 

Tak hanya itu, mereka juga harus menahan diri untuk menjaga sikap dan perilaku dalam berbagai kegiatan dalam kehidupan selama bulan suci yang datang setahun sekali ini, seperti melatih kesabaran. 

Selain menahan diri, menjaga ucapan dan perilaku juga menjadi poin penting untuk dilakukan selama berpuasa saat Ramadhan. 

Satu hal yang sering kita lakukan tanpa sadar adalah membicarakan orang lain tanpa sepengetahuan mereka, atau yang biasa dikenal dengan bergosip. Lantas, apakah bergosip saat berpuasa dapat membatalkan puasa? 

Dalam Islam sendiri, bergosip dikenal dengan sebutan ghibah yang berarti membicarakan aib atau kekurangan orang lain tanpa sepengetahuan mereka. Perbuatan ini dapat mendatangkan dosa dan dilarang dalam Islam. 

Dalam Al Quran surat Al-Hujurat ayat ke-12 Allah berfirman yang berarti:

"Wahai orang-orang yang beriman! Jauhilah banyak dari prasangka, sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa dan janganlah kamu mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Penerima tobat, Maha Penyayang."

Akan tetapi, para ulama berpendapat bahwa secara teknis ghibah tidak membatalkan puasa. Hal ini berarti jika seseorang dapat menahan diri dari lapar dan dahaga, serta perkara lain yang dapat membatalkan puasa, puasa mereka tetap sah meskipun mereka bergosip. 

Bagaimana pun juga, ghibah tetap dapat mengurangi bahkan menghilangkan pahala seseorang yang berpuasa sehingga hal ini tidak dianjurkan untuk dilakukan saat berpuasa. 

Maka dari itu, menjaga ucapan dan perilaku menjadi hal yang perlu diperhatikan supaya ibadah berpuasa tidak hanya seputar menahan lapar dan dahaga saja, namun juga tentang menahan diri dari hal-hal yang buruk. (mg2) 

Sumber: Antara