
PROBOLINGGO, BANGSAONLINE.com - Pondok Pesantren Darut Tauhid, Tanjungsari, Kecamatan Krejengan, merupakan salah satu tempat yang terdampak banjir bandang. Untuk itu, Kejaksaan Negeri (Kejari) Kabupaten Probolinggo turun langsung ke lokasi untuk memberikan bantuan.
Agenda tersebut dikemas dengan giat bakti sosial yang merupakan bentuk perhatian dan kepedulian Kejari Kabupaten Probolinggo terhadap masyarakat yang dilanda bencana. Di sana, Kejaksaan memberikan bantuan berupa sembako, pakaian, dan kebutuhan lainnya yang sebelumnya rusak karena banjir.
Pengasuh Ponpes Darut Tauhid, Gus Abong, bersyukur mendapatkan perhatian dari Kejari Kabupaten Probolinggo atas pemberian bantuan itu. Ia menyebut, banjir telah merendam beberapa bangunan pondok putri, sehingga banyak barang-barang santri yang hanyut dan rusak.
"Banyak barang-barang santri yang rusak kena banjir. Kira-kira kerugian akibat banjir bandang itu mencapai seratus juta. Alhamdulilah, kita dibantu banyak pihak termasuk Kejaksaan," akunya.
Sedangkan, Kajari Kabupaten Probolinggo, Ahmad Nuril Alam, menyatakan pihaknya terpanggil untuk membantu pondok pesantren terdampak banjir dalam rangka meringankan beban mereka.
"Semangat kami adalah semangat kebersamaan dan kepedulian. Kita berupaya untuk mempercepat pemulihan bagi masyarakat terdampak banjir serta mendorong seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama meningkatkan solidaritas dan semangat gotong royong dalam menghadapi berbagai macam tantangan dan bencana," ujarnya kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (18/3/2025).
Dalam pelaksanaan bakti sosial, Kajari Kabupaten Probolinggo tidak sendirian, tetapi juga didampingi Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) dan Jasa Marga Probolinggo-Banyuwangi. Di mana, aksi solidaritas ini menjadi bukti nyata jika semua pihak saling bersinergi dan bersolidaritas untuk membantu korban terdampak banjir. (ndi/mar)