
KOTA KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Pemkot Kediri melalui Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) mengumumkan pertumbuhan ekonomi tahun lalu yang mengalami peningkatan 1,51 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Kepala Bappeda Kota Kediri, Chevy Ning Suyudi, menyebut pertumbuhan ekonomi pada 2024 sebesar 3,43 persen, dan mengalami peningkatan dibanding tahun 2023 yakni 1,92 persen.
Berdasarkan data, peningkatan tersebut tak lepas dari keberadaan industri pengolahan yang ada di Kota Kediri. Sedangkan, apabila dipisahkan dengan industri pengolahan, maka perekonomian Kota Kediri tahun 2024 tumbuh sebesar 5,09%.
Ia mengungkapkan, lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan antara tahun 2023 ke tahun 2024, pertama diduduki oleh sektor transportasi dan pergudangan. Hal itu tak lepas dari keberadaan Bandara Dhoho Kediri dan peningkatan penggunaan alat transportasi seperti kereta api.
“Itu membuat Kota Kediri dianggap bisa menjadi pusat distribusi barang, sehingga banyak pengusaha yang membuka lahan di sini untuk penyimpanan produk atau pergudangan,” ucapnya, Rabu (19/3/2025).
Disebutkan olehnya, urutan kedua dan ketiga yakni sektor jasa lainnya dan penyediaan akomodasi dan makan minum. Pembangunan bandara dan traffict stasiun kereta api membuat banyak orang datang ke Kota Kediri membutuhkan akomodasi dan kuliner. Berikutnya, sektor informasi dan komunikasi.
“Artinya dari sektor-sektor ini di luar industri pengolahan, daya ungkitnya adalah adanya bandara maupun jumlah kunjungan orang ke Kota Kediri baik itu untuk bekerja, belajar, atau wisata,” katanya.
Chevy juga mengungkapkan terkait kebijakan Pemkot Kediri yang menunjang pertumbuhan ekonomi ialah program dukungan kepada pelaku UMKM serta penciptaan wirausaha baru. Menurutnya, di masa mendatang akan memungkinkan terjadinya efisiensi pekerja, hal itu berbanding terbalik dengan luas wilayah Kota Kediri, sehingga tidak memungkinkan industri lain menopang penciptaan lapangan pekerjaan secara besar.
“Maka ada program pelatihan kerja, wirausaha baru, yang akhirnya menciptakan lapangan pekerjaan. Kota kediri akan tetap konsisten terhadap program padat karya,” ujarnya.
Saat ini, pihaknya sedang melakukan pendataan kepada beberapa perusahaan yang telah merumahkan karyawan. Selanjutnya akan dilakukan profiling berdasarkan kebutuhan karyawan yang telah dinon-aktifkan kemudian akan diberikan dukungan sesuai dengan kebutuhan, seperti memberikan pelatihan gratis.
“Yang menjadi tantangan yaitu menstabilkan angka inflasi Kota Kediri untuk menjaga daya beli masyarakat, sehingga roda perekonomian terus bergulir,” tuturnya.
Guna menjaga perputaran perekonomian tetap stabil, pemerintah akan mengarahkan belanja APBD ke katalog lokal supaya belanja produk lokal. Tak kalah penting, Pemkot Kediri juga mengimbau masyarakat untuk meramaikan pasar-pasar tradisional, termasuk ritel francise karena telah membuka lapangan pekerjaan bagi warga lokal.
Di tahun ini, Pemkot Kediri menargetkan pertumbuhan ekonomi antara 3,5 sampai dengan 4,5%. Guna mencapai angka tersebut, Pemkot Kediri akan fokus ke sektor jasa melalui upaya mendorong pemerintah maupun masyarakat untuk membuka event di Kota Kediri untuk mendatangkan wisatawan, sehingga diharapkan permintaan akomodasi dan sektor kuliner dapat meningkat.
“Harapan jalan tol segera rampung untuk mendongkrak ekonomi karena akses ke bandara semakin mudah,” kata Chevy. (uji/mar)