
Lalu menjaga inflasi komponen bergejolak (volatile food) tahun 2025 pada kisaran 3-5% dalam rangka menjaga daya beli masyarakat. Serta menjaga stabilitas ekonomi dan ketahanan pangan di Kota Kediri. Pengendalian inflasi di Kota Kediri dilakukan dengan beberapa strategi yang juga sudah disesuaikan dengan Visi Misi Mapan.
Misi pertama Kota Kediri Maju, yakni meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui Pembangunan ekonomi yang merata, dilakukan dengan 3 strategi yaitu keterjangkuan harga, ketersediaan pasokan, dan kelancaran distribusi.
Misi keempat yaitu Kota Kediri Aman dengan meningkatkan tata kelola pemerintahan yang inovatif, responsif, dan berintegritas. Strateginya dengan komunikasi yang efektif.
“Disperdagin juga sudah melakukan operasi pasar murni di kelurahan-kelurahan, yang juga kolaborasi dengan Polres Kediri Kota, Kejaksaan Negeri Kota kediri. DKPP juga sudah melakukan gerakan pangan murah yang dilaksanakan hari ini di 5 titik. Lalu kolaborasi dengan Bank Indonesia dalam pelaksanaan bazar pangan murah, ada juga program mudik gratis Dinas Perhubungan dan lainnya. Saya rasa ini kolaborasi yang baik, punya tujuan yang sama untuk pengendalian inflasi di Kota Kediri,” papar Vinanda.
Terakhir, Wali Kota Kediri juga mengungkapkan bahwa Pemkot dan Forkopimda juga sudah berupaya menjaga laju inflasi dan laju deflasi. Harapannya sinergi ini bisa terus diperkuat, dan dilakukan dengan baik tujuannya agar tidak terjadi ketimpangan sosial di Kota Kediri. (uji/msn)