
SURABAYA,BANGSAONLINE.com - Terbatasnya jumlah SMA/SMK negeri di Jawa Timur mendorong Pemprov Jatim bekerjasama dengan SMA/SMK swasta dalam Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) tahun 2025.
Kerjasama ini telah diperkuat dengan Komitmen Penandatanganan Kerjasama Pemberian Kuota Beasiswa Penuh dan Beasiswa Pendidikan Terjangkau yang dilakukan pada 2 Mei lalu pada puncak upacara Hardiknas 2025.
Harapannya, melalui kerjasama ini, murid Jawa Timur yang tidak masuk negeri dan berlatar dari keluarga kurang mampu atau dikategorikan Desil 1 tingkat kesejahteraan paling rendah (1-10% terendah) dan Desil 2 dengan tingkat kesejahteraan sedikit lebih baik (11-20% terendah) bisa terakomodir. Sehingga tidak ada lagi murid putus sekolah.
"Saya sampaikan terima kasih kepada Kepala satuan pendidikan swasta yang sudah memberikan kemudahan calon murid baru melalui beasiswa penuh dan biaya pendidikan terjangkau," ungkap Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.
Tak hanya itu, Gubernur Khofifah, menambahkan Pemprov Jatim meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan pada calon murid baru dari keluarga ekonomi tidak mampu melalui berbagai program.
Salah satunya beasiswa penuh dan beasiswa pendidikan terjangkau dalam SPMB 2025.
Pemprov Jatim akan memberikan bantuan biaya sebesar Rp 1 Juta bagi calon murid yang tidak diterima di SMA/SMK negeri, akan melanjutkan ke sekolah swasta serta tidak menerima bantuan pemerintah baik pusat maupun daerah termasuk tidak menerima PIP.