Pemprov Jatim Sediakan Kuota Beasiswa dan Biaya Pendidikan bagi Murid Tak Masuk SMA SMK Negeri

Pemprov Jatim Sediakan Kuota Beasiswa  dan Biaya Pendidikan bagi Murid Tak Masuk SMA SMK Negeri

"Setiap Kab/kota diberikan kuota 150 calon murid baru dari keluarga prasejahtera (Desil 1 dan Desil 2) termasuk keluarga buruh / pekerja dengan total anggaran Rp 5,7 Milyar,” katanya.

Dengan program beasiswa ini, Khofifah berharap tidak ada lagi murid Jawa Timur yang putus sekolah karena tidak bisa masuk sekolah negeri ataupun beban biaya.

Ditambahkan, Kepala Dinas Pendidikan (Dindik) Jatim kerjasama ini didasarkan dari jumlah pagu SMA dan SMK negeri di Jawa Timur yang terbatas. Dari jumlah lulusan SMP dan sederajat sebanyak 682.252 murid, total daya tampung yang tersedia hanya sejumlah 261.396 kursi. Artinya, hanya 38,81 persen murid yang tertampung di sekolah negeri.

Sedangkan 61,69 persen lainnya atau 420.856 murid harusnya tertampung di sekolah swasta.

"Tepat di Hardiknas lalu bu Gubernur mengeluarkan kebijakan bidang pendidikan. Melalui langkah stategis dengan kerjasama dengan SMA dan SMK swasta. Untuk bisa memberikan kuotanya bagi siswa tidak mampu atau bagi calon murid yang berprestasi tapi tidak masuk di negeri maka bisa diberikan beasiswa penuh dan beasiswa pendidikan terjangkau,"jelas Aries, Senin (5/5).

Saat ini, lanjut Aries 24 cabang Dinas telah menuntaskan kerjasama dengan SMA, dan SMK swasta di Jawa Timur. Sasaran kuota sebanyak 40 ribu calon murid, melebihi target Pemprov Jatim sebelumnya yakni 30 ribu kuota beasiswa.

Sementara itu, Kepala UPT TIKP Dindik Jatim, Mustakim mengungkapkan melalui kerjasama ini, murid dari kalangan keluarga pra sejahtera mampu melanjutkan pendidikan menegah tanpa biaya dan biaya pendidikan terjangkau. Sebab, sekitar 61 persen lebih murid tidak tertampung sekolah negeri.