Komitmen Tekan Stunting, PKDI Manyar Gresik Gelar Bimtek Gandeng Dinkes, DPMD, dan Dinas KBPPPA

Komitmen Tekan Stunting, PKDI Manyar Gresik Gelar Bimtek Gandeng Dinkes, DPMD, dan Dinas KBPPPA Wabup Gresik Asluchul Alif, Camat Manyar Hendriawan Susilo, dan Wakil Ketua PKDI Manyar Muhammad Suhel foto bersama peserta bimtek. Foto: Ist.

GRESIK, BANGSAONLINE.com - Persaudaraan Kepala Desa Indonesia (PKDI) Kecamatan Manyar, Kabupaten Gresik, menggelar bimbingan teknis (bimtek) pencegahan stunting di Kota Batu, Kamis (22/5/2025).

Kegiatan yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes); Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (KBPPPA); dan Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Gresik ini mengusung tema "Pencegahan Stunting dan Peran Wanita dalam Keluarga Menuju Generasi Emas".

Tujuannya adalah memberikan edukasi mengenai pencegahan stunting di Kecamatan Manyar. Sekaligus untuk penguatan parenting, dengan menekankan pentingnya peran perempuan dalam mendidik anak secara tepat.

Bimtek diikuti sekitar 400 ibu-ibu PKK dan kader kesehatan perwakilan dari desa di Kecamatan Manyar. Mereka diharapkan dapat menerapkan materi yang didapat, serta membagikannya kepada masyarakat di desa masing-masing.

Bimtek dibuka langsung oleh Plt Bupati Gresik, Asluchul Alif, dengan menghadirkan narasumber Kepala Dinks dr. Mukhibatul Khusna, Kepala Dinas KBPPPA dr. Titik Ernawati, Kepala DPMD Abu Hassan, dan Camat Manyar Hendriawan Susilo.

Dalam paparannya, Hendriawan Susilo menyampaikan bahwa angka stunting di Kecamatan Manyar masih cukup tinggi. Karena itu, perlu kerja sama dari berbagai pihak untuk menekan angka tersebut.

"Kita arahkan, mari kita berantas stunting di Kecamatan Manyar. Ke depan, kita galang perusahaan untuk kita bikin program," ujarnya.

Menurutnya, bimtek menjadi wadah edukasi perempuan yang memiliki peran penting dalam pola reproduksi hingga pengasuhan anak. Dengan pembekalan ini, ia optimis angka stunting di Manyar dapat ditekan.

Ia juga mengingatkan peserta untuk bijak menggunakan media sosial (medsos), dan mengimbau agar memanfaatkannya sebagai sarana edukasi pengasuhan anak.

"Nanti tekniknya ada sekolah orang tua hebat. Sekolah orang tua hebat ini bagaimana mengedukasi orang tua lewat media sosial. Jadi lebih cepat masuknya kepada elemen-elemen masyarakat kepada orang tua yang anaknya stunting," pungkasnya.

Sementara itu, Wakil Ketua PKDI Kecamatan Manyar, Muhammad Suhel, menegaskan pihaknya berkomitmen menurunkan angka stunting dengan melibatkan kaum perempuan.

"Dari awal komitmen PKDI Kecamatan Manyar kita fokuskan peranan wanita di desa, terutama menghadapi stunting. Jadi untuk menambah ilmu dan menambah wawasan dari ibu-ibu kader dan ibu-ibu PKK serta pendamping keluarga untuk turut serta fokus pada pengurangan stunting," ujarnya.

Ia juga melihat potensi media sosial (medsos) sebagai sarana edukasi parenting. Namun, menurut pengamatannya, banyak ibu-ibu yang masih menggunakannya sebatas hiburan.

"Di media sosial itu sebenarnya banyak pendidikan sebagai parenting dalam pengasuhan anak," jelasnya.

"Semoga dengan kegiatan ini ibu-ibu banyak pengetahuannya, semakin mengerti, dan bisa diterapkan di dalam keluarga, dalam pola asuh anak," pungkasnya. (hud/rev)