
KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Dalam rangka menyambut Hari Jadi ke-107, Pemerintah Kota (Pemkot) Mojokerto menggelar acara Mojokerto Bersholawat di area parkir GOR Seni Majapahit, Jumat (13/6/2025) malam.
Acara yang di mulai pukul 20.00 WIB hingga 23.00 WIB tersebut didominasi oleh perempuan, warga memadati lokasi untuk bersatu dalam lantunan selawat, memanjatkan doa keselamatan, kemajuan, dan keberkahan Kota Mojokerto.
Wali Kota Mojokerto, Ika Puspitasari, atau yang akrab disapa Ning Ita, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari ikhtiar batin dalam menyambut hari jadi Kota Mojokerto ke-107 di tengah kondisi ekonomi yang saat ini kurang menguntungkan.
“Hari ini kita akan bersama-sama berselawat dalam rangka memohon dengan doa-doa terbaik kita, agar pada saat hari jadi Kota Mojokerto ini, Allah senantiasa melimpahkan rahmat, nikmat, dan keberkahan bagi kota yang kita cintai. Allahumma aamiin,” kata Ning Ita.
Ning Ita menegaskan pentingnya tetap optimis di tengah perlambatan ekonomi nasional yang juga berdampak pada Kota Mojokerto, terutama karena dominasi sektor perdagangan dan jasa dalam struktur ekonomi daerah. Ia mengajak masyarakat untuk kembali meneladani semangat kebersamaan yang pernah membawa Mojokerto bangkit pascapandemi Covid-19.
“Kita telah membuktikan bahwa dengan kekompakan dan sinergi, kita bisa bangkit dari pandemi hanya dalam waktu dua tahun. Maka saat ini pun saya yakin, masyarakat Mojokerto mampu menghadapi tantangan ekonomi dengan semangat dan kerja sama,” ungkapnya optimis.
Kegiatan Mojokerto Bersholawat dipenuhi suasana religius dengan lantunan selawat bersama dari grup hadrah Liwaul Hamdi, yang memimpin para jamaah melantunkan pujian kepada Rasulullah SAW dengan penuh kekhusyukan.
Selain itu, acara juga diisi dengan tausiah oleh ulama kharismatik Prof. KH. Ali Maschan Moesa, yang memberikan nasihat spiritual dan motivasi untuk memperkuat iman serta keteguhan masyarakat menghadapi tantangan zaman.
Suasana menjadi semakin hangat dan penuh tawa ketika Abah Kirun, seniman senior asal Madiun turut menyampaikan tausiah dengan gaya khasnya yang ringan, jenaka, namun tetap sarat makna dan kebijaksanaan.
Acara ini menjadi momentum penting bagi masyarakat Mojokerto untuk menyatukan ikhtiar lahir dan batin, menyongsong masa depan yang lebih baik di usia Kota Mojokerto yang semakin matang. Dengan penuh harap, Mojokerto Bersholawat menjadi simbol doa kolektif masyarakat kepada Allah SWT demi Kota Mojokerto yang maju, berdaya saing, berkarakter, sejahtera, dan berkelanjutan. (ris/msn)