
Wali Kota juga mengungkapkan bahwa sektor pertanian menunjukkan pertumbuhan positif pada Triwulan I 2025. Sementara pariwisata masih memerlukan pemulihan.
Wali Kota juga memberikan dukungan terhadap pelaku UMKM dan industri kreatif yang wajib ditekankan, termasuk memanfaatkan inovasi seperti pengolahan sampah menjadi produk bernilai ekonomi.
"Kami berkomitmen menjadikan Batu sebagai central hub pertanian dan pariwisata di Jawa Timur, dengan mengoptimalkan potensi buah, bunga, dan teknologi pengolahan hasil pertanian. Contohnya, Politeknik telah memberikan rekomendasi teknologi yang bisa kita terapkan," urainya.
Terakhir, Wali Kota Batu menyatakan kesiapan Pemkot Batu untuk membuka ruang dialog dan kolaborasi dengan semua pihak.
Ia juga mengapresiasi kontribusi SMK dalam melahirkan produk unggulan, seperti minuman dan cemilan, yang bahkan telah menjadi suguhan di Rumah Dinas.
"Pemerintah harus transparan dan proaktif. Kami mendorong terbentuknya 'forum kebijakan publik' untuk merespons kebutuhan masyarakat secara konkret. Kedepan, pelatihan vokasi harus berorientasi pada kompetensi dan kebutuhan industri, bukan sekadar formalitas," pesannya.
Sebagai tindak lanjut, Pemerintah Kota Batu akan memprioritaskan pendirian Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan meningkatkan alokasi pendanaan untuk program vokasi. (asa/van)