7 Pendaki Gunung Lawu yang Tewas: Sumarwan Semula Tak Ingin Mendaki, Namun Turuti Kemauan Anak

7 Pendaki Gunung Lawu yang Tewas: Sumarwan Semula Tak Ingin Mendaki, Namun Turuti Kemauan Anak BERASAP: Kondisi hutan Gunung Lawu yang masih tampak mengeluarkan asap, Senin (19/10) siang. Foto: zainal abidin/BANGSAONLINE

MAGETAN, BANGSAONLINE.com - Sebanyak tujuh orang pendaki , Magetan dipastikan tewas saat melakukan pendakian pada Minggu (18/10) siang. Pendaki itu tewas setelah terjebak kebakaran hutan yang melanda kawasan lereng .

Para korban kebanyakan berasal dari Ngawi, Jawa Timur. Hal ini ditegaskan Kapolres Magetan AKBP Johanson Ronald Simamora Minggu (19/10) malam saat berada di pos 1 Cemoro Sewu, Magetan. "Hingga malam ini korban tewas mencapai tujuh orang pendaki. Mereka kebanyakan berasal dari Ngawi," ujar Kapolres Magetan AKBP Johanson Ronald Simamora.

Selain tujuh orang pendaki tewas, ada dua korban lagi yang mengalami luka bakar serius dan kondisinya kritis. Yakni Eko Nurhadi (45) dan Novi Dwi (14). Keduanya merupakan warga Ngawi.

Johanson mengatakan, diduga kuat para korban terjebak kobaran api yang berasal dari kebakaran hutan di lereng dan puncak , tepatnya di antara pos 3 dan pos 4.

Tadi pagi, sekitar pukul 10.20 WIB, satu per satu korban tewas kebakaran tiba di RS Magetan. Keluarga korban shock. Jenazah akan dimakamkan usai otopsi. Jenazah dibawa tim medis dan SAR, langsung dibawa ke kamar mayat. Keluarga korban sudah berada di lokasi. Raut mereka tampak sedih. Mereka hanya menunduk sambil memeluk anggota keluarga yang berada di kamar mayat.

"Keluarga jelas kaget. Dikasih tahu (korban) kecelakaan. Dikiranya kecelakaan motor atau kendaraan, ternyata seperti ini (jadi korban kebakaran )," tutur keluarga korban Marwan, Heti Mardianti, di RS Magetan.

Heti kehilangan tiga anggota keluarganya, Marwan dan dua anaknya. Sedangkan keponakan Novi, masih kritis dirawat di RS Solo. Saat ini, dia dan keluarga hanya bisa menunggu proses visum. Belum tahu kapan jenazah bisa dibawa pulang. "Masih menunggu, agak lama," kata Heti yang tiba di RS sekitar pukul 15.00 WIB sore tadi.

Menurut Heti, Marwan berangkat bersama 2 anaknya, Nanang dan Novi (14), dan keponakan Rita. Dia berangkat Sabtu (17/10) pagi, dan sedianya turun gunung pada Minggu. Rombongan keluarga ini berencana menyaksikan keramaian di bulan Suro. "Pas Suro kan biasanya ramai. Ya mereka pengen melihat saja," tutur perempuan berjilbab ini.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO